Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Disarankan Gugat HGB Pulau Reklamasi ke PTUN

Kompas.com - 26/01/2018, 18:47 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Reklamasi di Teluk Jakarta menjadi persoal bagi Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Anies-Sandi telah berulang kali menyatakan bahwa mereka menolak reklamasi itu.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai, reklamasi tak seharusnya diputuskan oleh Anies sebab kewenangan itu ada di pemerintah pusat.

"Reklamasi kebijakan yang ngaco dari awal. Ini tiga wilayah dari Jakarta, Bekasi, Tangerang, jadi pemerintah pusat. Dasar hukumnya Perpres 1995 kemudian ada Undang-undang tentang kawasan pesisir tapi UU itu belum ada turunannya. Nah itu nggak bisa dipakai tapi muncul PP, Pergub yang tidak nyangkut," kata Agus dalam diskusi PARA Syndicate bertajuk "100 Hari Anies-Sandi: Arah Jakarta vs Branding Politik", Jumat (26/1/2018).

Agus menyarankan agar proses mewujudkan reklamasi Teluk Jakarta diulang dari awal dengan dasar hukum yang benar. Ia juga menyarankan, HGB (hak guna bangunan) dari Badan Pertahanan Nasional (BPN) yang diminta Anies untuk dibatalkan, agar digugat saja di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) sesuai saran Kepala BPN Sofyan Djalil.

"HGB minta ditarik ya marah pemerintah pusat. Diajukan, diberikan, kemudian disuruh tarik, di mana kredibilitisnya? Tuntut di PTUN biar hakim, wakil Tuhan yang memutuskan," ujar Agus.

Baca juga : Keyakinan Anies soal BPN Bisa Batalkan Sertifikat HGB Reklamasi

Sementara itu, pengamat politik Ray Rangkuti meragukan Anies bisa menghentikan reklamasi. Ia melihat penolakan reklamasi sudah terlanjur menjadi janji Anies-Sandi yang dinanti masyarakat.

Ray mempertanyakan langkah Anies yang tak juga mengajukan masalah reklamasi itu ke PTUN setelah dipersilakan oleh Sofyan Djalil.

"Saya tidak terlalu yakin reklamasi ini Anies sungguh-sungguh punya kemauan. Begitu ditantang untuk dibawa ke pengadilan, kan beliau tidak mau. Karena dugaan saya ini politik branding," ujar Ray.

Politik branding yang dimaksud Ray adalah Anies membuat terlihat sudah menentang reklamasi meski jika akhirnya reklamasi tetap dilanjutkan.

"Nanti Anies akan mengatakan sudah berusaha minta HGB dicabut tapi pemerintah pusat enggak mau. Padahal ada mekanisme lain, ya bawa aja ke pengadilan siapa yang benar," kata Ray.

Baca juga : Ketua DPRD DKI Tak Diajak Bicara soal Pencabutan HGB Pulau Reklamasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com