Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Taksi "Online" di Jakarta 36.000 Unit

Kompas.com - 26/01/2018, 19:33 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Awal Februari 2018, regulasi baru terkait taksi online yang tertuang dalam Peraturan Menteri (PM) Nomor 108 Tahun 2017 mulai efektif diterapkan. Salah satu aturan adalah pembatasan peredaran taksi online atau kuota.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menjelaskan, saat ini Kementerian Perhubungan sedang menunggu tahap akhir penentuan kuota taksi online dari tiap-tiap kota di Indonesia.

"Sudah ada 13 kota yang menyerahkan kepada kami sampai saat ini. Akhir Januari ini terakhir, semua kota sudah harus sudah menentukan berapa taksi online yang beredar," kata Budi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/1/2018).

Untuk Jakarta, lanjut Budi, kuota taksi online yang diberikan yakni 36.000 unit. Jumlah itu terbesar jika dibandingkan dengan kuota untuk kota lain di Indonesia.

Baca juga: Regulasi Taksi "Online" Efektif Mulai Februari

"Jumlah kuota di Jakarta paling besar. Sampai saat ini yang terdaftar baru 4.000-an, jadi bukan alasan bila sopir (taksi online) di DKI khawatir tidak kebagian jatah beroperasi," kata Budi.

Budi menjelaskan, apabila sopir taksi online ingin legal beroperasi, mereka harus mengikuti regulasi, seperti pemasangan stiker, uji KIR, terdaftar di koperasi, dan lain sebagainya.

"Saat Februari yang tidak memenuhi syarat ya akan ditindak. Kesepakatan kami dengan  pemangku kepentingansudah ada dan masa transisi sudah kami berikan dari November lalu," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com