Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Tamansari, Sandi Ingatkan 20 Persen Warga DKI Gangguan Kejiwaan

Kompas.com - 28/01/2018, 15:31 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan ada dugaan kesengajaan pada kebakaran di Tamansari.

Dia pun mengaitkan peristiwa itu pada fakta adanya masalah gangguan jiwa pada 20 persen warga DKI Jakarta.

"Warga di sana nyatakan ada satu rumah yang diindikasi (dihuni) gangguan depresi, kejiwaan, yang memang sudah saya pantau bahwa di DKI Jakarta ada 20 persen masalah gangguan kejiwaan," ujar Sandiaga di RPTRA Taman Sawo, Cipete Utara, Minggu (28/1/2018).

(Baca juga: Sandiaga: 20 Persen Warga Jakarta Punya Gangguan Jiwa)

 

Namun di luar itu, Sandi mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap bahaya kebakaran di permukiman padat.

Sebab lokasi kebakaran di Tamansari kemarin termasuk dalam permukiman padat.

"Kami nanti pastikan di daerah padat tersebut terantisipasi," ujar Sandiaga.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menyebut api yang menghanguskan 286 bangunan berasal dari salah satu rumah.

(Baca juga: Warga Tamansari: Sebelum Kebakaran Ada Keributan di Rumah S)

 

Dia menunggu hasil penyelidikan polisi untuk mengetahui penyebab kebakaran.

"Polisi sedang menginvestigasi karena kejadiannya bermula dari sebuah rumah, tapi detailnya kami tunggu hasil penyelidikan dari polisi," ucap Anies.

Polisi sudah mengamankan warga berinisial S (35) yang diduga menjadi penyebab kebakaran di Kelurahan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, pada Sabtu dini hari.

Dia diduga membakar rumahnya sendiri hingga api merembet ke rumah warga yang lainnya.

"Kami bawa ke Polres Metro Jakarta Barat untuk menjalani pemeriksaan. Ada saksi lain dari warga sekitar juga kami mintai keterangan," ujar Wakapolsek Metro Tamansari Kompol Teguh Nugroho.

Kompas TV Gubernur DKI, Anies Baswedan, meninjau lokasi bekas kebakaran di Krukut, Tamansari, Jakarta Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com