TANGERANG, KOMPAS.com - Mukhmainna Syamsuddin (24) harus berjuang sekitar 12 jam untuk dapat bertahan di dalam mobil yang tertimbun tembok ambrol di Jalan Perimeter Selatan, Tangerang. Posisi Mukhmainna yang berada di ruang yang dalam dan sempit membuat petugas kesulitan menyelamatkannya.
Setelah tertimbun sejak Senin (5/2/2018) sore, akhirnya Mukhmainna dapat diselamatkan petugas pada Selasa (6/2/2018) sekitar pukul 07.00.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi mengatakan, petugas menyelamatkan Mukhmainna dalam kondisi sadar. Tidak ada luka luar yang ditemukan saat petugas menyelamatkannya.
Baca juga: Beton Melintang Jadi Kendala Petugas Angkat Mobil yang Tertimbun Tembok Ambrol
Mukhmainna pun dilarikan ke Rumah Sakit Siloam, Karawaci.
"Korban terus kami ajak mengobrol, kami semngati dan kami berikan teh hangat. Jangan sampai korban ini terdiam, tertidur karena trauma," kata Syaugi dalam tayangan "Breaking News" Kompas TV, Selasa.
Kondisi membaik
Mukhmainna disebut meninggalkan UGD sekitar pukul 16.00 sore kemarin.
"Iya, sudah dipindahkan ke HCU," kata Syamsudin Ismail, ayah korban.
Baca juga: BPJS Tanggung Biaya Perawatan Korban Tembok Ambrol di Soekarno-Hatta
Kepala Divisi Pengembangan Bisnis RS Siloam Karawaci, Alexander Mutak, mengatakan, aspek psikologis Mukhmainnah juga sudah membaik.
"Kondisinya membaik, sudah mulai pulih, bisa ngomong, dan dia sudah bisa terharu. Jadi, secara psikologis sudah mulai normal," kata Alexander.
Mukhmainna juga sudah bisa berkomunikasi dengan anggota keluarga, tim dokter, dan beberapa pihak yang menjenguknya.
Baca juga: Polisi Olah TKP Tembok Ambrol di Perimeter Selatan
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan yang datang menjenguk menyebut Mukhmainna sudah banyak berbicara.
"Kami mengobrol, saya juga terharu sekali sampai enggak bisa ngomong karena saking antusiasnya (dia bercerita)," kata Harry.
Hindari trauma