Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mukhmainna, Terjebak 12 Jam di Reruntuhan Tembok, dan Kondisinya yang Kian Membaik...

Kompas.com - 07/02/2018, 09:18 WIB
Ardito Ramadhan

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Mukhmainna Syamsuddin (24) harus berjuang sekitar 12 jam untuk dapat bertahan di dalam mobil yang tertimbun tembok ambrol di Jalan Perimeter Selatan, Tangerang. Posisi Mukhmainna yang berada di ruang yang dalam dan sempit membuat petugas kesulitan menyelamatkannya.

Setelah tertimbun sejak Senin (5/2/2018) sore, akhirnya Mukhmainna dapat diselamatkan petugas pada Selasa (6/2/2018) sekitar pukul 07.00.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi mengatakan, petugas menyelamatkan Mukhmainna dalam kondisi sadar. Tidak ada luka luar yang ditemukan saat petugas menyelamatkannya.

Baca juga: Beton Melintang Jadi Kendala Petugas Angkat Mobil yang Tertimbun Tembok Ambrol

Mukhmainna pun dilarikan ke Rumah Sakit Siloam, Karawaci.

"Korban terus kami ajak mengobrol, kami semngati dan kami berikan teh hangat. Jangan sampai korban ini terdiam, tertidur karena trauma," kata Syaugi dalam tayangan "Breaking News" Kompas TV, Selasa.

Kondisi membaik

Suasana di depan ruang UGD RS Siloam Tangerang, Selasa (6/2/2018), tempat Mukhmainnah dirawat. Mukhmainnah merupakan salah satu korban ambrolnya tembok terowongan di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta, Senin kemarin.KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Suasana di depan ruang UGD RS Siloam Tangerang, Selasa (6/2/2018), tempat Mukhmainnah dirawat. Mukhmainnah merupakan salah satu korban ambrolnya tembok terowongan di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta, Senin kemarin.
Mukhmainna yang sempat dirawat di ruang unit gawat darurat (UGD) sudah dipindahkan ke ruang high care unit RS Siloam.

Mukhmainna disebut meninggalkan UGD sekitar pukul 16.00 sore kemarin.

"Iya, sudah dipindahkan ke HCU," kata Syamsudin Ismail, ayah korban.

Baca juga: BPJS Tanggung Biaya Perawatan Korban Tembok Ambrol di Soekarno-Hatta

Kepala Divisi Pengembangan Bisnis RS Siloam Karawaci, Alexander Mutak, mengatakan, aspek psikologis Mukhmainnah juga sudah membaik.

"Kondisinya membaik, sudah mulai pulih, bisa ngomong, dan dia sudah bisa terharu. Jadi, secara psikologis sudah mulai normal," kata Alexander.

Mukhmainna juga sudah bisa berkomunikasi dengan anggota keluarga, tim dokter, dan beberapa pihak yang menjenguknya.

Baca juga: Polisi Olah TKP Tembok Ambrol di Perimeter Selatan

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan yang datang menjenguk menyebut Mukhmainna sudah banyak berbicara.

"Kami mengobrol, saya juga terharu sekali sampai enggak bisa ngomong karena saking antusiasnya (dia bercerita)," kata Harry.

Hindari trauma

Halaman:


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com