Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Rakyat Kecil, Ibaratnya Butuh Semangat Pemerintah, Pak Anies..."

Kompas.com - 20/02/2018, 17:53 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  Korban kebakaran Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, berharap mendapat bantuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, terutama bantuan moril Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

"Pas Pak Anies dulu ke sini bilang, 'Sabar ya, Bu'. Ya kami sabar-sabar saja, tetapi setelah itu, Pak Anies belum kontrol lagi. Ya kami, kan, rakyat kecil, ibaratnya butuhlah semangat dari pemerintah, dari Pak Anies," kata Muniroh (58) kepada Kompas.com di RT 011 RW 005 Krukut, Jakarta Barat, Selasa (20/2/2018). 

Keinginan yang sama juga disampaikan Iis (42). Warga RT 011 RW 005 tersebut meminta agar Anies bisa kembali datang dengan memberikan bantuan untuk membangun rumahnya lagi.

Baca juga: Polisi Buru Tetangga Tersangka Pemicu Kebakaran Tamansari  

"Pas Pak Anies ke sini, saya cuma salaman aja. Sebenarnya kami butuh dukungan moral, minimal dari Pak Anies," katanya. 

Sebelumnya, Anies meninjau lokasi kejadian pada Sabtu (27/1/2018) dan berkeliling ke rumah-rumah warga yang terbakar.

Ia juga menyapa langsung para warga korban kebakaran. 

Baca juga: Korban Kebakaran Tamansari Mulai Tinggalkan Lokasi Pengungsian

Bersasarkan pantauan Kompas.com pada pukul 12.15 - 14.45, beberapa warga dan tukang terlihat bahu membahu membangun kembali rumah mereka. 

Beberapa rumah beratapkan terpal sudah dihuni kembali para warga. Mereka juga sudah melakukan kegiatan rumah tangga seperti memasak dan tidur di tempat tinggal masing-masing. 

"Ya, mudah-mudahan bantuan cepat datang. Kalau sembako dan pakaian masih bisa aman, sekarang butuh material buat bangun rumah lagi," kata Pepen (52).

Baca juga: Picu Kebakaran di Tamansari, S Terancam 15 Tahun Penjara

Ketua RT 011 Suwardi mengatakan, sejauh ini, korban kebakaran telah menerima bantuan dari berbagai pihak.

Seperti Kelurahan Krukut yang memberikan dua sak semen untuk masing-masing rumah dan penyediaan listrik serta pompa air.

"Dari awal kejadian, alhamdulillah banyak yang kasih bantuan seperti sembako, mie instan, dan pakaian. Kemarin juga ada jatah satu lembar atap seng untuk satu rumah dan besi dari Himpunan Masyarakat Tionghoa," ujar Suwardi. 

Baca juga: Polisi Akan Periksa Kejiwaan S, Tersangka Pemicu Kebakaran Tamansari

Ia menambahkan, beberapa bantuan lain yang diterima datang dari Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana, istri Wakil Gubernur DKI Jakarta Nur Asia Uno, Dinas Sosial, dan donatur lainnya.

Untuk bantuan sembako, kelurahan Krukut menyiapkan posko tak jauh dari lokasi kebakaran. Saat bantuan masuk, pengurus RT bertugas memberitahu warganya agar bantuan terbagi rata.

"Kalau kesehatan, dokter datang seminggu dua kali. Biasanya Sabtu (dan) Minggu, bareng mahasiswa-masiswa juga," katanya.

Baca juga: S Mengaku Bakar Rumahnya di Tamansari karena Bisikan Gaib

Kebakaran di Kelurahan Krukut menimpa tujuh RT yaitu RT 007, 008, 009, 010, 011, 012, 013, 014, 015, dan RT 016 di RW 003.

Sebanyak 286 rumah menjadi korban akibat ulah S (35) yang sudah ditetapkan sebagai tersangka penyebab kebakaran. 

Kompas TV Petugas Polsek Metro Tamansari Jakarta, telah menetapkan satu orang sebagai tersangka dari kebakaran di Kelurahan Krukut, Tamansari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com