JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah target 500.000 penumpang per hari tercapai, PT Transjakarta kini akan mengejar target selanjutnya yakni 1 juta pelanggan sehari. Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono optimistis target ini akan tercapai pada November 2018.
"Tahun ini kami akan kejar satu juta pelanggan tertinggi insya Allah kami bisa capai di bulan November supaya Desember kita bisa merayakan kemenangan yang sama," kata Budi di acara syukuran di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Budi dan para karyawan Transjakarta bernazar akan menggunduli kepala mereka jika target itu tercapai. Janji yang sama pernah dilakukan di 2016 ketika jumlah pelanggan transjakarta menembus angka 10 juta.
"Kami sudah bertekad kalau satu juta tercapai, semua yang di sini dibotakin kepalanya, Pak," kata Budi.
Nazar ini disambut baik oleh Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang hadir dalam acara syukuran.
Baca juga : Penumpang Transjakarta 500.000 per Hari, Anies-Sandi Sujud Syukur dan Potong Tumpeng
Adapun Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengatakan mencapai angka 1 juta penumpang dalam sehari itu tak sulit.
Langkah yang dilakukan untuk mewujudkannya antara lain bekerja sama dengan bus operator bus kecil atau angkot melalui program OK Otrip dan juga kerja sama dengan operator bus besar dan sedang.
"Ketika kami kerja sama dengan 2.000 unit bus kecil angkanya di atas 300.000 penumpang. Dengan delapan atau sembilan operator bus sedang dan besar, di angka 600.000-700.000 pelanggan per hari sumbangannya," ujar Joseph.
Baca juga : Sandiaga Usul Karyawan Kontrak Transjakarta Dilatih Jadi Teknisi
Selain itu, Joseph mengatakan akan ada perluasan rute untuk melayani lebih banyak pelanggan. Ia berharap langkah ini didukung Pemprov DKI dengan konsisten menambah subsidi untuk menjaga tarif layanan transjakarta tetap terjangkau.
Tahun ini, PT Transjakarta mengajukan subsidi tarif melalui public service obligation (PSO) sebesar Rp 3,2 triliun.
Joseph berharap makin banyak warga yang mencoba dan beralih menggunakan transjakarta sebagai moda transportasi sehari-hari.
"Kalau kita sudah buka rute tapi masyarakat belum timbul kesadarannya tentu mubazir dan itu akan sangat negatif karena kita diminta untik mengurangi," kata dia.