JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyelesaikan survei penataan tahap pertama kawasan Tanah Abang sejak akhir Februari 2018. Namun, sampai saat ini, hasilnya tidak kunjung diumumkan kepada masyarakat.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjawab penyebab pengumuman hasil survei ini tertunda.
"Waktu itu kami putuskan hold untuk diberi kesempatan, kita melakukan koordinasi dengan beberapa pemangku kepentingan," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (26/3/2018).
Sandiaga tidak mau hal itu diumumkan terburu-buru. Dia ingin hasil survei dikomunikasikan ke pihak terkait salah satunya dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
Baca juga : Sandiaga: Terima Kasih Ombudsman Sudah Terus Perhatikan Tanah Abang
Ditlantas memang sempat mengkritik kebijakan penataan Tanah Abang tahap pertama, khususnya soal penutupan Jalan Jatibaru.
Sandiaga menjelaskan sedikit apa yang akan disampaikan melalui survei itu. Dia mengatakan survei akan menunjukan tingkat kepuasan masyarakat. Namun, masyarakat yang masuk sebagai responden dalam survei ini adalah mereka yang beraktvitas di Tanah Abang.
Baca juga : Anies Telah Diberi Tahu, Penataan Tanah Abang Perlu Dasar Hukum
"Jadi bukan tingkat kepuasan masyarakat yang ada di sosial media atau hanya di sekitar wilayah. Tetapi yang datang ke Tanah Abang, baik itu yang pengguna kereta api, pejalan kaki di sekitar Tanah Abang, teman-teman pedagang kecil, dan juga teman-teman angkot," ujar Sandiaga.
Baca juga : Sandiaga Cekikikan Menguping M Taufik Bela Dirinya soal Tanah Abang
Dalam konsep penataan Pasar Tanah Abang jangka pendek, dua jalur yang ada di depan Stasiun Tanah Abang ditutup pukul 08.00-18.00. Satu jalur digunakan untuk PKL dan satu jalur lainnya digunakan bus transjakarta dan angkot.