Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Lahan untuk MRT yang Mengadu ke Anies Rekeningnya Diblokir

Kompas.com - 12/04/2018, 16:46 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, pemilik lahan untuk proyek MRT (mass rapid transit) yang mengadu ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan awal pekan ini karena belum terima uang ganti rugi sebenarnya sudah dibayarkan uangnya. Uang itu tersebut tak bisa ditarik si pemilik lahan dari rekenignya lantaran masih ada persyaratan administrasi yang kurang.

"Tanah dia itu sertifikatnya atas nama tujuh orang bersaudara. Nah, satu belum tanda tangan. Sudah cair ke rekening dia tapi masih diblokir di bank. Kami yang minta," kata Yusmada kepada Kompas.com, Kamis (12/4/2018).

Yusmada mengatakan, pihaknya meminta agar Bank DKI memblokir rekening pemilik lahan lantaran surat pelepasan lahan (SPH) harus ditandatangani lengkap oleh para pemilik lahan. Ia tidak menyebut berapa nilainya.

Ia mengatakan ganti rugi lahan itu berasal dari anggaran tahun 2016.

"Urusan keluarga dia. SPH itu ditandatangani ramai-ramai. Kalau dia kurang satu nanti kami yang dituntut sama dia," ujar Yusmada.

Baca juga : DKI Telusuri Lahan Warga yang Belum Dibayar untuk Proyek MRT

Pada Senin malam lalu, seorang perempuan bernama Sri Andayani mendekati Anies seusai acara malam penghargaan kepada warga yang terdampak MRT di Hotel Le Meridien.

Sri mengaku keluarganya memiliki lahan seluas 643 meter persegi di Pasar Jumat yang kini jadi terminal sementara Lebak Bulus. Lahan itu sudah diserahkan pada 2012 dan sebagian besar telah dibayarkan. Namun, menurut Sri, masih ada lahan seluas 57 meter yang belum dibayarkan.

Saat itu, keluarganya tak pikir panjang karena ingin membantu pembangunan MRT. Menurut dia, lahan itu baru dibayar belakangan dengan nilai hanya Rp 3.050.000 per meter.

 Sri yang sejak kecil tinggal di Pasar Jumat yang strategis itu kini tinggal di daerah Ciseeng, Jawa Barat. Ia berkendara dari Ciseeng ke Jakarta untuk menemui Anies dan menagih bayaran untuk lahannya itu.

Baca juga : Dari Ciseeng, Wanita Ini Datangi Anies Minta Lahannya Dibayar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com