JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Railway Operation PT MRT Jakarta Mega Tarigan mengatakan, enam masinis perempuan yang direkrut untuk mengemudikan mass rapid transit (MRT) melalui serangkaian psikotes berstandar tinggi.
Bahkan, psikotes itu adalah psikotes yang juga diberikan kepada calon tentara Amerika Serikat.
"Kalau cerita dengan teman-teman yang bantu rekrut, standar army alpha. Jadi standar ini ditetapkan untuk rekrutmen tentara di Amerika," ujar Mega di kantor PT MRT Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).
Baca juga: Dicoret dari Proyek Strategis Nasional, Ini Tanggapan MRT Jakarta
Setelah lulus seleksi, masinis perempuan juga diberikan pembekalan dan pelatihan yang sama dengan masinis laki-laki.
Pihaknya tidak menutup kemungkinan kembali merekrut masinis perempuan.
Ia mengatakan, dari 60 masinis yang dibutuhkan, PT MRT Jakarta baru merekrut 41 masinis, 6 diantaranya masinis perempuan.
Baca juga: Persiapan MRT Telah Mencapai 50 Persen
"Berdasarkan Permenhub Nomor 4 Tahun 2017 (masinis perempuan) itu memang diperbolehkan. Syarat sebagai masinis itu pria dan wanita, tinggi 160 cm, sehat jasmani dan rohani. Jadi segi peraturan tidak diskriminasi," katanya.
"Waktu masuk MRT, semua harus lulus tes. Ketika dia sudah lulus, enggak peduli pria atau wanita, dia sudah capable sebagai masinis," tambahnya.
Adapun enam masinis perempuan ini akan mengemudikan MRT fase I Lebak Bulus-Bundaran HI yang ditargetkan beroperasi pada Maret 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.