Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masinis Perempuan MRT Jakarta Jalani Psikotes seperti Tentara Amerika

Kompas.com - 18/04/2018, 21:42 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Railway Operation PT MRT Jakarta Mega Tarigan mengatakan, enam masinis perempuan yang direkrut untuk mengemudikan mass rapid transit (MRT) melalui serangkaian psikotes berstandar tinggi.

Bahkan, psikotes itu adalah psikotes yang juga diberikan kepada calon tentara Amerika Serikat.

"Kalau cerita dengan teman-teman yang bantu rekrut, standar army alpha. Jadi standar ini ditetapkan untuk rekrutmen tentara di Amerika," ujar Mega di kantor PT MRT Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).

Baca juga: Dicoret dari Proyek Strategis Nasional, Ini Tanggapan MRT Jakarta

Setelah lulus seleksi, masinis perempuan juga diberikan pembekalan dan pelatihan yang sama dengan masinis laki-laki.

Pihaknya tidak menutup kemungkinan kembali merekrut masinis perempuan.

Ia mengatakan, dari 60 masinis yang dibutuhkan, PT MRT Jakarta baru merekrut 41 masinis, 6 diantaranya masinis perempuan. 

Baca juga: Persiapan MRT Telah Mencapai 50 Persen

"Berdasarkan Permenhub Nomor 4 Tahun 2017 (masinis perempuan) itu memang diperbolehkan. Syarat sebagai masinis itu pria dan wanita, tinggi 160 cm, sehat jasmani dan rohani. Jadi segi peraturan tidak diskriminasi," katanya. 

"Waktu masuk MRT, semua harus lulus tes. Ketika dia sudah lulus, enggak peduli pria atau wanita, dia sudah capable sebagai masinis," tambahnya. 

Adapun enam masinis perempuan ini akan mengemudikan MRT fase I Lebak Bulus-Bundaran HI yang ditargetkan beroperasi pada Maret 2019.

Kompas TV Stasiun MRT Lebak Bulus berdiri di area seluas 10 hektar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com