Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Lelang, Disdik DKI "Tambal Sulam" Penuhi Kebutuhan Mebel Sekolah

Kompas.com - 25/04/2018, 21:20 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama proses lelang mebel dilakukan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta melakukan sistem "tambal sulam" untuk memenuhi kebutuhan mebel sekolah-sekolah.

Mebel sekolah yang sedang direvitalisasi, dipindahkan ke sekolah lain yang sudah selesai dibangun.

"Misalnya rehab total berarti, kan, selama setahun dirobohkan. Nah itu dipinjamkan, didistribusikan (ke sekolah)," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (25/4/2018).

Baca juga: Sandiaga Sebut Banyak Lelang Bermasalah di DKI

Dengan demikian, sebenarnya gagal lelang yang terjadi tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.

Namun, Sopan mengatakan, idealnya sekolah yang selesai direhabilitasi menggunakan bangku yang baru.

"Memang kalau idealnya bangku-bangku yang baik, tetapi selama itu belum ada kami gunakan bangku yang masih ada," katanya. 

Adapun, pengadaan mebel sekolah terakhir dilakukan pada tahun 2014.

Baca juga: Ingin Lanjutkan Lelang Konsolidasi, Sandiaga Tak Mau Hanya Diikuti Perusahaan Besar

Sopan mengatakan, pengadaan mebel tidak bisa menggunakan Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP).

Sebab, mebel yang digunakan Dinas Pendidikan belum tersedia dalam e-katalog.

Padahal Dinas Pendidikan sudah mengajukan produk tersebut untuk masuk ke dalam e-katalog sejak tahun lalu.

Oleh sebab itu, pengadaannya dilakukan melalui lelang.

Baca juga: Pengadaan Mebel Sekolah Terus Tertunda, Sandiaga Sebut Tak Akan Toleransi Lagi

Sopan mengatakan, pihaknya ingin mebel yang digunakan adalah yang terbaik.

"Misalnya begini, di e-katalog (bisa) untuk duduk 3 bulan sudah hancur. Saya enggak mau dong. Barang itu kami pilih yang terbaik, yang terbaik sudah kami usulkan di e-katalog, tetapi belum terbit," ujar Sopan.

Pengadaan mebel ini untuk memenuhi kebutuhan 183 sekolah yang selesai direhabilitasi pada tahun 2016 dan 2017.

Nilai yang dianggarkan mencapai Rp 87 miliar. Sopan ingin mebel baru sudah bisa dipakai pada tahun ajaran baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com