JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya tengah mengevaluasi kinerja Direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Hasil evaluasi ini, kata Sandiaga, akan dijadikan dasar untuk perombakan dewan direksi BUMD.
"(Kinerja) masih perlu dievaluasi dan yang terpenting ada beberapa yang sudah menyatakan mundur atau sudah kosong. Nah ini yang perlu kita isi. Semuanya berbasis profesional saja," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Baca juga : Teken Pergub, Anies Bisa Tunjuk Langsung Direksi BUMD
Salah satu yang jadi bahan evaluasi yakni keuangan perusahaan. Sandiaga mengatakan, jika pada era kepemimpinan sebelumnya BUMD diberi suntikan modal tiap tahun, pada era Anies-Sandi, BUMD didorong untuk mandiri hingga melantai ke bursa.
Ia juga mengatakan, hasil evaluasi bakal menentukan posisi direksi. "Ini kan ada RUPS. Nah RUPS ini akan menentukan siapa line up dari susunan direksi dan komisaris," kata Sandiaga.
Tanggung jawab evaluasi ada pada panitia seleksi (pansel) di Badan Pembina BUMD. Sandiaga ingin BP BUMD bisa menyodorkan nama-nama calon direksi dan komisaris terbaik.
"Setiap komisaris dan direksi yang ditunjuk, fiduciary duty atau tugas utama mereka, tanggung jawab utama mereka itu kepada perusahaan dan juga kepada pemegang saham yang berkaitan dengan posisi mereka," ujar Sandiaga.
Baca juga : Sandiaga: 75 sampai 85 Persen Rumah DP 0 Akan Dibangun Dunia Usaha, BUMD, BUMN
Perombakan direksi yang pertama dilakukan Anies-Sandi yakni di PT Delta Djakarta. Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Michael Rolandi dicopot dari Presiden Komisaris dan diganti Wakil Ketua Umum Kadin DKI Sarman Simanjorang.
BUMD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.