Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Anies-Sandi Bawa 5 BUMD DKI Mencatatkan Saham di BEI

Kompas.com - 03/01/2018, 09:50 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selasa (2/1/2018) kemarin Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah ditutup pada liburan Tahun Baru. Pada momen pembukaan perdagangan, hadir juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Di BEI, Sandi mengutarakan keinginannya membawa perusahaan badan usaha milik daerah (BUMD) mencatatkan sahamnya di BEI. Sandi mengatakan, dalam kurun waktu satu tahun, pihaknya ingin membawa satu perusahaan BUMD mencatatkan sahamnya dengan mekanisme pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO).

Tujuannya agar kinerja BUMD mengalami peningkatan dengan ditopang permodalan.

Baca juga: Sandi Janji Setiap Tahun 1 BUMD DKI Mencatatkan Sahamnya di BEI

"Kami akan membawa paling tidak satu BUMD per tahun selama kepemimpinan Anies-Sandi. Jadi, ada lima BUMD yang akan kami targetkan untuk IPO pada 2017-2022. Harapannya bisa membantu meningkatkan kinerja BUMD dan mendorong mereka mengakses pasar modal," katanya.

Saat ini ada 26 perusahaan BUMD milik Pemprov DKI. Karena status kepemilikan BUMD yang 100 persen punya Pemprov DKI, Anies-Sandi terlebih dahulu harus meminta izin DPRD sebelum melantai di bursa saham.

"Kalau misalnya diperlukan izin DPRD kami akan meminta izin dari DPRD. Kami pastikan harus ada secara ketentuan. Itu akan menjadi pembahasan kami," ucapnya.

Meski demikian, Sandi belum menyebutkan perusahaan BUMD apa yang dirasa paling siap melakukan IPO pada 2018 ini.

Baca juga: BUMD DKI Mana yang Paling Siap Melantai di Bursa Saham?

Meski didorong menjadi perusahaan publik, Sandi menginginkan perusahaan BUMD yang melakukan IPO porsi kepemilikan sahamnya tetap mayoritas milik Pemprov DKI. Dengan demikian, setiap aksi korporasi Pemprov DKI bisa mengambil peranan yang lebih besar serta mengambil keputusan strategis dan berpengaruh pada kelangsungan perusahaan.

"Kami tentunya lihat yang mana agent of development, di situ Pemprov DKI harus tetap mayoritas," ujarnya.

Saat ini, baru ada dua perusahaan BUMD yang tercatat di BEI, yakni PT Delta Djakarta Tbk dan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Namun, Pemprov DKI bukan pemegang saham mayoritas di dua BUMD tersebut.

"Di Delta Djakarta kami di bawah 50 persen (porsi kepemilikan saham), di Pembangunan Jaya juga di bawah 50 persen. Jadi, kami akan dorong terus (BUMD mencatatkan saham di BEI)," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com