Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub DKI Sebut Kelaikan Angkutan Lebaran Naik 30 Persen

Kompas.com - 26/05/2018, 18:38 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yanysah tingkat kelaikan jalan angkutan Lebaran meningkat dibandingkan tahun lalu. Kesimpulan ini didapatnya berdasarkan ramp checking atau pemeriksaan sementara kondisi bus-bus angkutan lebaran.

"Sekarang menurun lho. Udah menurun hampir 30 persen lebih baik dari tahun lalu," kata Andri, Sabtu (26/5/2018).

Andri tak menampik bahwa sebagian besar angkutan Lebaran belum sepenuhnya tergolong laik jalan. Hasil pemeriksaan yang sudah berjalan ini, menurut Andri, bisa memberikan para pemilik armada untuk memperbaikinya.

"Banyak item-nya, ada administrasi, kipas, spion, sen, lampu, rem, rem tangan, asap, apakah ada APAR (alat pemadam api ringan), pemecah kaca, itu semua dicek," ujar dia.

Baca juga: Upaya Pemerintah Cegah Kenaikan Harga Pangan Jelang Lebaran

Ramp checking akan semakin digencarkan pada H-8 Lebaran. Jika sudah memasuki H-8 masih ditemukan armada tak laik jalan, maka Dishub akan mengandangkannya.

"Nanti yang laik jalan ada stikernya," kata Andri.

Diperkirakan bakal ada 2.370 bus AKAP DKI Jakarta yang beroperasi sebagai pengangkut mudik. Ada pula 175 bus kota yang diperbantukan dari Perum PPD, PT Mayasari Bakti, PT Sinar Jaya Megah Langgeng, dan PT Bayu Holong Persada.

Kemudian ada pula 410 bus wisata yang bakal beroperasi dari PT Big Bird, PT Eka Sari Lorena, PT Pahala Kencana, PT Sinar Jaya Megah Langgeng, PT Prima Jasa Perdanaraya Utama, dan Perum Damri.

Angkutan Lebaran ini bakal beroperasi di empat terminal utama yaitu Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Kalideres, dan Tanjung Priok serta lima terminal tambahan. Pinang Ranti, Rawamangun, Lebak Bulus, Pasar Minggu, dan Grogol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com