Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankan Arus Mudik, Operasi Ketupat Jaya Dimulai 6 Juni

Kompas.com - 05/06/2018, 14:23 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo YuwonoKompas.com/Akhdi Martin Pratama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono
JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya akan menggelar Operasi Kemanusiaan Ketupat Jaya jelang hari raya Idul Fitri 2018. 

Operasi ini rutin digelar setiap tahun untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta lalu lintas selama arus mudik berlangsung.

"Berkaitan dengan kegiatan Lebaran, Polda Metro Jaya besok pada 6 Juni di Monas akan ada gelar pasukan, kami akan mengecek kesiapan semua yang terlibat dalam Operasi Kemanusiaan Ketupat Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (5/6/2018).

Baca juga: 10 Hari Operasi Ketupat, 429 Orang Meninggal Dunia

"Setelah itu, pada 7 Juni sudah dimulai Operasi Kemanusiaan Ketupat Jaya 2018," tambah dia. 

Pihaknya akan menyiagakan 143 pos pelayanan dan pengamanan yang memiliki sejumlah fungsi untuk menunjang kebutuhan pemudik.

"Artinya pos pelayanan ini nanti ada beberapa instansi terkait yang terlibat di pos pelayanan tersebut. Nanti ada mobil derek, ada ambulans, ada bengkel yang kami gunakan untuk fasilitas para pemudik," ujar Argo. 

Baca juga: Cerita Kapolri yang Terinspirasi Nama Anak Tetangga sebagai Pengganti Sandi Operasi Ketupat

Selain itu, pihaknya juga menyiagakan 5.200 personel serta petugas cadangan. 

"Ada pos polisi, TNI, dan masyarakat yang akan membantu di dalam kegiatan kelancaran arus mudik di sana. Jadi nanti semua sudah kami plot dan para kapolres sudah menentukan titik-titik mana saja yang harus kami isi," katanya. 

Untuk mengurai kemacetan, Polda Metro Jaya akan bekerja sama dengan Jasa Marga yang telah memiliki fasilitas kamera CCTV yang memadai.

Baca juga: Turun, Kejahatan Selama Operasi Ketupat Jaya 2015

"Sehingga kalau ada macet di jalan tol kami bersama Jasa Marga sudah memantau dengan berbagai ratusan kamera CCTV. Kami lihat nanti di Cikarang bagaimana untuk lalu lintasnya seperti apa," ujar Argo. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com