JAKARTA, KOMPAS.com- Dua orang berbaju pangsi warna merah khas Betawi tengah asyik nongkrong di salah satu sudut Gedung Smesco, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Salah satu dari mereka, Taufik, adalah pemilik usaha Bir Pletok Peci Merah yang tengah membuka lapak dalam ajang Festival Kuliner Betawi di sana.
Kepada Kompas.com, Taufik menuturkan penampilan nyentrik khas Betawi itu merupakan 'dresscode' mereka setiap berjualan.
"Kayak pakaian begini kan, sebenernya ini kan menarik orang untuk melihat. Kita cari perhatian orang saja nanti mereka akan melihat produk kita. Jadi emang setiap jualan begini, bukan karena bazar aja," kata Taufik.
Ia menuturkan, penampilan serupa juga menjadi 'seragam' para pegawainya yang menjaga gerai Bir Pletok Peci Merah di kawasan Condet, Jakarta Timur.
Baca juga: Bir Pletok Peci Merah, Bir Pletok Kekinian ala Starbucks
Seolah tak cukup dengan penampilan yang khas, Taufik dan kawan-kawannya juga melakukan berbagai aksi untuk mengundang pembeli. Hal itu biasa ia terapkan ketika berjualan di arena Car Free Day (CFD) setiap minggunya.
"Kalau di CFD contohnya mungkin kita kayak enggak diem aja, terus ke depan, kadang kita bercanda, main silat, main pantun gitu-gitu biar orang melihat," kata Taufik.
Taufik menyatakan, aksi-aksi tersebut terbukti mengundang perhatian warga. Ia mengatakan, tak sedikit warga yang tertarik mencicipi bir pletok karena aksi-aksi nyelenehnya.
Setiap menggelar lapak di ajang CFD, 300 botol yang disiapkannya ludes terjual dalam waktu tak lebih dari dua jam.
Baca juga: Bir Pletok, Simbol Kemegahan Perayaan Orang Betawi
Ia menuturkan, pembelinya pun berasal dari berbagai kalangan. Termasuk kelompok remaja yang belum mengenal minuman khas Jakarta tersebut.
"Ada juga sih sebagian anak-anak yang setelah coba merasa aneh, tapi ada juga yang ketika tertarik langsung suka. Jadi emang dari kecil sampai tua ada saja sih peminatnya," kata Taufik.
Setelah satu tahun berdiri, aksi-aksi Taufik dkk membuahkan hasil. Taufik menyebut setiap bulannya usaha yang dikembangkan bersama dua rekannya itu berhaisl meraup pendapatan hingga Rp 20 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.