Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Ganjil-Genap Diberlakukan 15 Jam Per Hari Selama Asian Games

Kompas.com - 26/06/2018, 15:42 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono menjelaskan alasan perluasan ganjil-genap hingga 15 jam dalam sehari selama Asian Games 2018.  

"Kenapa itu (ganjil-genap) sampai malam? Karena pergerakan mereka (atlet dan transportasi umum) itu anytime, bisa kapan saja," kata Bambang saat konferensi pers di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (26/6/2018).

Pihaknya bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta tidak hanya melakukan pengawalan lalu lintas untuk atlet, melainkan juga masyarakat lainnya.

Baca juga: Perluasan Ganjil-Genap, DKI Tambah Shuttle Bus dan Shelter

"Bukan atlet saja yang kami kawal, kondisi lalu lintas dan masyarakat yang ingin menonton atau suporter juga kami perhatikan. Nah, karena itu kenapa (ganjil-genap) sampai malam hari," ujar Bambang.

Agar lebih efektif, perluasan ganjil genap juga akan didukung dua kebijakan lain, yakni penyediaan angkutan umum serta pembatasan lalu lintas angkutan barang golongan III-V.

Untuk angkutan umum, BPTJ telah meyiapakan penambahan unit bus transjakarta menuju venue sebanyak 76 unit, 57 bus dari hotel dan mal, 204 bus khusus wilayah terdampak kebijakan, dan 10 unit bus guna keperluan wisata.

Baca juga: Ganjil-Genap Diperluas, Dishub DKI Ingin Kantor Pemerintahan Bantu Sediakan Kantong Parkir

"Jadi memang fokusnya kami adalah mengoptimalisasi masyarakat menggunakan kendaraan umum bukan pribadi," ucapnya.

Menurut rencana, lalu lintas angkutan barang akan dialihkan dari Cawang-Tomang-Pluit dan Tomang-Kembangan, ke Tol Cawang-Tanjung Priok, Tol Pelabuhan, Tol Cawang-TMII dan ruas Tol Cawang-Cikunir.

Adapun, uji coba tiga paket kebijakan pendukung Asian Games ini akan mulai dilakukan pada 2 Juli 2018 mendatang.

Paket kebijakan berlaku setiap hari pada pukul 06.00-21.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com