Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penodongan di Angkot, Polisi Imbau Pengusaha Angkot Selektif Pilih Sopir

Kompas.com - 26/06/2018, 20:20 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara mengimbau para pengusaha angkot selektif dalam memilih sopir yang akan mengendarai angkot mereka.

Imbauan tersebut disampaikan Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Adi Vivid Bachtiar, menyusul tewasnya seorang penumpang karena ingin menghindari aksi penodongan di angkot yang ditumpanginya, pada Sabtu (23/6/2018) lalu.

"Seluruh pengusaha angkutan umum dalam hal ini angkot, agar lebih selektif lagi memilih sopir. Karena (kasus) yang kemarin, kan ada kerja sama dengan pemilik kendaraan itu, nanti kita imbau agar lebih selektif lagi," kata Adi, saat dihubungi, Selasa (26/6/2018).

Baca juga: Dishub Blacklist Sopir Angkot yang Sekongkol dengan Copet hingga Tewaskan Penumpang

Adi menuturkan, pengusaha angkot diminta memperhatikan identitas atau perilaku dari sopirnya, sebelum mengizinkannya untuk mengemudikan angkot.

Polisi juga mengimbau para penumpang supaya lebih berhati-hati ketika menumpangi angkutan umum. Salah satu caranya adalah dengan tidak mengenakan perhiasan yang berlebihan.

Adi menambahkan, kelompok perempuan juga harus lebih selektif dalam memilih angkutan umum, mengingat perempuan kerap menjadi korban kejahatan.

"Tidak perlu panik tapi waspada, itu kan modus yang menjadi sasaran itu perempuan, kaum wanita agar lebih selektif lagi dalam memilih kendaran umum," kata dia.

Baca juga: Cegah Kejahatan di Angkot, Sudinhub Jakut Akan Gelar Razia secara Acak

Sebelumnya, seorang perempuan penumpang angkot M30A jurusan Tanjung Priok-Pulogadung meninggal dunia setelah berusaha kabur dari aksi penodongan yang terjadi di angkot yang tengah ditumpanginya.

Sopir angkot bernama Elrangga telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi karena bersekongkol dengan dua pelaku lain dalam kasus ini. Polisi tengah memburu dua pelaku tersebut.

Kompas TV Polisi menetapkan sopir angkot sebagai tersangka kasus penodongan di dalam angkot di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Sabtu lalu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com