Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Warga Serahkan Buaya Mati ke Petugas di Kali Grogol

Kompas.com - 30/06/2018, 17:46 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Wilayah II BKSDA DKI Jakarta Bambang Yudi mengatakan, empat warga menyerahkan seekor buaya mati dekat lokasi pencarian buaya di Kali Grogol, Jakarta Barat, Sabtu (30/6/2018).

Kepada petugas, keempat orang tersebut mengaku buaya berukuran 1 meter itu ditangkap di Kali Grogol.

Namun, saat ditanyakan lokasi pasti penangkapan buaya tersebut, keempat warga itu enggan menunjukkannya.

Baca juga: Anies Minta Warga Tak Sebar Kecemasan soal Pencarian Buaya

Bambang menduga keempat warga itu hanya ingin mencari sensasi atau publikasi karena dianggap telah menangkap buaya yang dicari-cari petugas sejak Rabu (27/6/2018). 

"Ada empat warga menyerahkan buaya, tetapi sudah mati. Saya tanyakan, ini (buaya) dapatnya dari mana, katanya di sekitar sini. Saya minta tunjukkan, tetapi mereka katanya enggak sempat," ujar Bambang, di Kali Grogol, Jakarta Barat, Sabtu.

Saat ditanyakan lebih jauh, keempat warga itu akhirnya mengaku bukan mereka yang menangkap buaya itu.

Baca juga: Buaya 2 Meter di Kali Grorol Lolos dari Perangkap Jaring

Petugas gabungan melakukan upaya penangkapan buaya di Grogol, Jakarta, Jumat (29/6/2018). Pada Rabu (27/6/2018) pagi, warga setempat melihat beberapa ekor buaya berenang di gorong-gorong Kali Grogol.MAULANA MAHARDHIKA Petugas gabungan melakukan upaya penangkapan buaya di Grogol, Jakarta, Jumat (29/6/2018). Pada Rabu (27/6/2018) pagi, warga setempat melihat beberapa ekor buaya berenang di gorong-gorong Kali Grogol.
Mereka mengaku menemukan buaya yang tergeletak mati di pinggir jalan.

Keempat warga yang mengaku sebagai komunitas pecinta hewan itu tidak bisa menunjukkan identitas mereka ketika diminta petugas. 

Mereka malah kabur meninggalkan lokasi saat petugas menanyakan penyebab kematian buaya yang mereka bawa.

Baca juga: Warga Ingin Lihat Buaya di Kali Grogol, Penjaga Rel Kereta Was-was

Bambang menduga buaya yang dibawa warga sudah lama mati karena sudah berbau busuk. 

"Ditanya siapa pemancingnya, dia enggak tahu. Di mana memancingnya, dia juga enggak tahu. Saya tadi sudah menelusuri, bahkan tadi penjaga Pintu Air Jelambar sudah ditanyakan, enggak ada tuh," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com