Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembebasan Lahan Pasar Gembrong Tunggu Keputusan Warga

Kompas.com - 09/07/2018, 11:11 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembebasan lahan Pasar Gembrong yang akan diratakan untuk keperluan pembangunan Tol Becakayu di Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur, hanya tinggal menunggu kesepakatan dari warga setempat.

"Pada prinsipnya warga mau dan sudah setuju, jadi hanya tinggal menunggu kesepakatan harga saja yang nanti diberikan oleh pihak pricing luar, yang digunakan untuk menilai lahan tanah yang terdampak," kata Camat Jatinegara Nasrudin Abu Bakar, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (9/7/2018).

Selebihnya, lanjut Nasrudin, sebenarnya tidak ada masalah dari warga, justru sebagian besar ingin agar cepat mendapat uang pengganti agar mereka bisa mencari tempat tinggal baru atau tempat usaha lain.

Baca juga: Pedagang Pasar Gembrong: Jangankan Relokasi, soal Digusur Pun Belum Jelas

Namun, penerapan harga ganti rugi tidak bisa langsung diputuskan karena harus melalui tahapan proses yang dilakukan pihak appraisal.

"Pihak appraisal itu dari luar bukan dari Tol Becakayu, jadi saya lihat lebih adil karena mereka menganalisa kerugian warga, bukan dari lahan saja, tapi juga lokasinya," ujar Nasrudin.

Menurut dia, hingga saat ini sebagian warga RW 01 di Pasar Gembrong sudah menerima rincian ganti rugi. Para warga diberikan waktu selama 14 hari kerja untuk mempertimbangkan termasuk mengajukan keberatan.

Baca juga: Pedagang Pasar Gembrong Belum Ketahui Tanggal Penggusuran

Sementara, untuk warga lain juga sedang dalam proses pengecekan dan akan dilakukan penilaian harga secara bergilir.

"Dari keterangan pihak Becakayu, warga RW 01 itu sudah diberikan harganya, saya lupa berapa. Pihak appraisal tinggal nunggu keputusan warga, bila dalam 14 hari tidak ada komplain dan warga menerima, maka akan dilanjut proses pembayarannya di akhir Juli atau awal Agustus nanti," papar dia.

Kompas TV Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berjanji pedagang pasar gembrong akan mendapatkan lokasi yang layak untuk kembali berdagang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com