Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Seharusnya Ada atau Tidak Ada Asian Games, Trotoar Tetap Harus Dibangun"

Kompas.com - 22/07/2018, 16:42 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Pejalan Kaki menyayangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang baru mengebut penataan trotoar menjelang perhelatan Asian Games 2018.

Seharusnya pembangunan dan penataan trotoar dilakukan, meskipun tidak ada perhelatan Asian Games 2018. 

"Kenapa eksekusinya ngaret-ngaret seperti ini. Seharusnya, kan, ada atau enggak ada Asian Games (trotoar tetap) harus dibangun," kata Koordinator Koalisi Pejalan Kaki Jalal kepada Kompas.com, Minggu (22/07/2018).

Baca juga: Koalisi Pejalan Kaki Sebut Trotoar Sudirman-Thamrin Belum Ramah Difabel

Kini penataan trotoar di Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin dipercepat pengerjaannya.

Pekerja menyelesaikan revitalisasi trotoar dan taman di kawasan jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2018). Penataan trotoar dan taman ditargetkan selesai pada akhir bulan Juli sebelum pelaksanaan Asian Games 2018.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pekerja menyelesaikan revitalisasi trotoar dan taman di kawasan jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2018). Penataan trotoar dan taman ditargetkan selesai pada akhir bulan Juli sebelum pelaksanaan Asian Games 2018.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menargetkan penataan tersebut selesai pada 31 juli 2018.

Jalal menambahkan, target itu bisa tercapai apabila Pemprov DKI mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk merampungkan trotoar tersebut.

Baca juga: Koalisi Pejalan Kaki Imbau Pemprov DKI Instruksikan Warga Bersihkan Trotoar

"Ini bukan cuma milik Pemprov DKI dan pemerintah pusat, melainkan juga sumber daya perusahaan yang memiliki atau berkantor di gedung-gedung sepanjang koridor Sudirman-Thamrin juga," ujarnya. 

Sebelumnya, Koalisi Pejalan Kaki mengadakan kegiatan tamasya trotoar di koridor MH Thamrin-Sudirman.

Hasil penelusuran mereka, trotoar masih belum rapi dan belum aksesibel.  

"Hari ini kita lihat (trotoar) tidak lurus, tidak rata, dan tidak rapi, dan terakhir tidak aksesibel. Aksesibel itu buat semua harus bisa akses trotoar ini," ujar Jalal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com