JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan, pembangunan skybridge merupakan bagian dari pengembangan kawasan berbasis transit oriented development (TOD) di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Yoory mengatakan, setelah pembangunan skybridge selesai, tahap selanjutnya adalah revitalisasi Blok G Tanah Abang.
Kemudian akan dilanjutkan dengan pembangunan hunian.
Baca juga: 80 Persen Pengerjaan Skybridge Tanah Abang Dilakukan di Pabrik
Dalam tahap tersebut, Pemprov DKI akan melakukan pembebasan 13 hektar lahan untuk membangun kawasan TOD.
"Jangka panjang yang harus saya kerjakan adalah pembebasan lahan bagi warga yang ingin dibebaskan. Semuanya sekitar 13 hektar," ujar Yoory di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/8/2018).
Yoory mengatakan, sebagian besar rumah di sepanjang Jalan Jatibaru akan terdampak pembangunan TOD.
Baca juga: Jalan Jatibaru Ditutup Saat Pembangunan Skybridge Tanah Abang
Pihaknya telah melakukan komunikasi dengan warga.
Saat ini, baru 3.000 meter persegi lahan yang telah dibebaskan.
Yoory mengatakan, saat ini, pembebasan lahan terkendala kesepakatan harga.
Baca juga: Jumat, Pembangunan Skybridge Tanah Abang Dimulai
Yoory memprediksi pembebasan lahan seluas 13 hektar itu membutuhkan waktu 3 tahun.
Sementara itu, pembangunan kawasan TOD ditargetkan selesai sekitar 8-10 tahun.
Namun, pembangunan skybridge dan revitalisasi Blok G bisa dinikmati, meski kawasan TOD belum rampung.
Baca juga: PKL Tanah Abang Belum Dapat Sosialisasi soal Pembangunan Skybridge
"Sebelum itu (TOD rampung) sudah dinikmati, misalnya infrastruktur. Makanya harus jadi duluan," ujar Yoory.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.