JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penghuni Rusun Karang Anyar di Jakarta Pusat tidak tahu bahwa rusun mereka tidak masuk dalam rencana pembangunan rusun Pemprov DKI 2018. Warga rusun itu masih mendapatkan informasi bahwa rusun tersebut akan mulai dibangun kembali pada September tahun ini.
Warga bahkan telah bersiap pindah ke lokasi sementara dengan mengontrak rumah dengan biaya yang jauh lebih murah dibanding sewa rusun.
Salah satu penghuni Rusun Karang Anyar Blok A, Leni (68) mengatakan, ia diberitahu pihak pengelola pembangunan rusun akan dimulai September mendatang. Akhir Agustus ini, Leni diminta mengosongkan unit rusunnya.
Baca juga: Pencoretan Anggaran Pembangunan 3 Rusun dan Kegagalan Rencana Pemprov DKI
Ketika mendengar informasi itu, Leni mengaku senang. Perempuan yang telah puluhan tahun menempati rusun tersebut menilai Rusun Karang Anyar memang perlu diperbaiki. Selama tinggal di rusun, kata Leni belum pernah ada perbaikan besar-besaran yang dilakukan Pemprov DKI.
"Senanglah pokoknya nanti ada rusun baru. Mudah-mudahan bisa lebih bagus. Coba lihat itu dimana-mana retak," ujar Leni di Rusun Karang Anyar, Rabu (8/8/2018).
Ia memimpikan bisa mendapat unit rusun yang memiliki kamar tidur. Selama ini, dia dan keluarganya tinggal di rusun tanpa kamar.
Saat ditanyakan kapan pembangunan rusun akan selesai, Leni menggelengkan kepalanya.
"Enggak tahu sih, tapi katanya bakal dibangun kok," ujar Leni.
Hal serupa disampaikan Nurhayati (66). Ia mengatakan, sampai saat ini informasi yang mereka dapatkan adalah pembangunan akan dilanjutkan. Nurhayati bahkan telah mencari kontrakan untuk ditinggali selama proses pembangunan.
Harga sewanya, kata Nurhayati, cukup mahal, mencapai jutaan rupiah. Harga tersebut jauh berbeda dibanding dengan harga sewa rusun yang hanya Rp 100.000 per bulan.
Nurhayati tak mengeluh dengan harga sewa itu asal dia dan keluarganya mendapatkan rusun yang laik huni. Dari informasi yang didapatkan Leni, rusun yang baru nanti akan berbentuk seperti apartemen.
"Apartemen apa ya. Tapi nanti mudah-mudah bisa kembali kemari, semua sudah kenal di sini, kami rukun di sini," ujar Nurhayati.
Pengelola Rusun Karang Anyar, Hendi, sebelumnya juga mengatakan tidak mengetahui bahwa Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta telah mencoret rusun tersebut dalam rencana pembangunan 2018. Hendi mengatakan, hingga saat ini informasi yang didapatkan belum berubah yaitu rusun harus dikosongkan pada akhir Agustus dan pembangunan akan dimulai pada September tahun ini.
"Itu dinas yang tahu (dibatalkan atau tidak), tapi ini harus dikosongkan, kan mau direvitalisasi. Infonya September (pembangunan)," kata Hendi, Rabu siang.
Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta telah mencoret anggaran pembangunan tiga unit rusun pada APBD DKI 2018. Tiga rusun tersebut adalah Rusun Jalan Inspeksi BKT di Kelurahan Ujung Menteng, Rusun PIK Pulogadung, dan revitalisasi pembangunan Rusun Karang Anyar di Jakarta Pusat.
Dalam rancangan awal, anggaran pembangunan Rusun Jalan Inspeksi BKT di Kelurahan Ujung Menteng sebesar Rp 361 miliar, Rusun PIK Pulogadung sebesar Rp 188 miliar, dan revitalisasi pembangunan Rusun Karang Anyar di Jakarta Pusat sebesar Rp 162 miliar.
"Ada tiga (rusun) yang kami matikan karena waktu tidak mencukupi, Pak," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Meli Budiastuti dalam rapat komisi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa kemarin.
Baca juga: Pemprov DKI Coret Anggaran Pembangunan 3 Rusun, Tidak Ada Unit Baru Tahun Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.