Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Agustus, Penghuni Diminta Kosongkan Rusun Karang Anyar

Kompas.com - 08/08/2018, 19:59 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penghuni Rusun Karang Anyar di Jakarta Pusat tidak tahu bahwa rusun mereka tidak masuk dalam rencana pembangunan rusun Pemprov DKI 2018. Warga rusun itu masih mendapatkan informasi bahwa rusun tersebut akan mulai dibangun kembali pada September tahun ini.

Warga bahkan telah bersiap pindah ke lokasi sementara dengan mengontrak rumah dengan biaya yang jauh lebih murah dibanding sewa rusun.

Salah satu penghuni Rusun Karang Anyar Blok A, Leni (68) mengatakan, ia diberitahu pihak pengelola pembangunan rusun akan dimulai September mendatang. Akhir Agustus ini, Leni diminta mengosongkan unit rusunnya.

Baca juga: Pencoretan Anggaran Pembangunan 3 Rusun dan Kegagalan Rencana Pemprov DKI

Ketika mendengar informasi itu, Leni mengaku senang. Perempuan yang telah puluhan tahun menempati rusun tersebut menilai Rusun Karang Anyar memang perlu diperbaiki. Selama tinggal di rusun, kata Leni belum pernah ada perbaikan besar-besaran yang dilakukan Pemprov DKI.

"Senanglah pokoknya nanti ada rusun baru. Mudah-mudahan bisa lebih bagus. Coba lihat itu dimana-mana retak," ujar Leni di Rusun Karang Anyar, Rabu (8/8/2018).

Ia memimpikan bisa mendapat unit rusun yang memiliki kamar tidur. Selama ini, dia dan keluarganya tinggal di rusun tanpa kamar.

Saat ditanyakan kapan pembangunan rusun akan selesai, Leni menggelengkan kepalanya.

"Enggak tahu sih, tapi katanya bakal dibangun kok," ujar Leni.

Hal serupa disampaikan Nurhayati (66). Ia mengatakan, sampai saat ini informasi yang mereka dapatkan adalah pembangunan akan dilanjutkan. Nurhayati bahkan telah mencari kontrakan untuk ditinggali selama proses pembangunan.

Harga sewanya, kata Nurhayati, cukup mahal, mencapai jutaan rupiah. Harga tersebut jauh berbeda dibanding dengan harga sewa rusun yang hanya Rp 100.000 per bulan.

Nurhayati tak mengeluh dengan harga sewa itu asal dia dan keluarganya mendapatkan rusun yang laik huni. Dari informasi yang didapatkan Leni, rusun yang baru nanti akan berbentuk seperti apartemen.

"Apartemen apa ya. Tapi nanti mudah-mudah bisa kembali kemari, semua sudah kenal di sini, kami rukun di sini," ujar Nurhayati.

Pengelola Rusun Karang Anyar, Hendi, sebelumnya juga mengatakan tidak mengetahui bahwa Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta telah mencoret rusun tersebut dalam rencana pembangunan 2018. Hendi mengatakan, hingga saat ini informasi yang didapatkan belum berubah yaitu rusun harus dikosongkan pada akhir Agustus dan pembangunan akan dimulai pada September tahun ini.

"Itu dinas yang tahu (dibatalkan atau tidak), tapi ini harus dikosongkan, kan mau direvitalisasi. Infonya September (pembangunan)," kata Hendi, Rabu siang.

Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta telah mencoret anggaran pembangunan tiga unit rusun pada APBD DKI 2018. Tiga rusun tersebut adalah Rusun Jalan Inspeksi BKT di Kelurahan Ujung Menteng, Rusun PIK Pulogadung, dan revitalisasi pembangunan Rusun Karang Anyar di Jakarta Pusat.

Dalam rancangan awal, anggaran pembangunan Rusun Jalan Inspeksi BKT di Kelurahan Ujung Menteng sebesar Rp 361 miliar, Rusun PIK Pulogadung sebesar Rp 188 miliar, dan revitalisasi pembangunan Rusun Karang Anyar di Jakarta Pusat sebesar Rp 162 miliar.

"Ada tiga (rusun) yang kami matikan karena waktu tidak mencukupi, Pak," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Meli Budiastuti dalam rapat komisi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa kemarin.

Baca juga: Pemprov DKI Coret Anggaran Pembangunan 3 Rusun, Tidak Ada Unit Baru Tahun Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com