Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengganti Jembatan "Indiana Jones" Tahan hingga 50 Tahun

Kompas.com - 16/08/2018, 14:15 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Wiratman, Melani D Wangsadinata, mengatakan, Jembatan Wiratman Karkasa di RT 012 RW 002 Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, memiliki ketahanan hingga 50 tahun.

Jembatan dengan konstruksi gantung itu menggantikan jembatan gantung "Indiana Jones" yang reyot.

"Lifetime 50 tahun kurang lebih," ujar Melani seusai meresmikan Jembatan Wiratman Karkasa, Kamis (16/8/2018).

Baca juga: Pembangunan Pengganti Jembatan Indiana Jones Habiskan Dana Rp 1 Miliar

Melani meminta warga Srengseng Sawah dan warga Kelurahan Pasir Gunung Selatan Depok memelihara Jembatan Wiratman Karkasa dengan baik. Sebab, jembatan itu sudah bukan tanggung jawab PT Wiratman setelah diserahkan kepada warga.

"Kalau tidak dipelihara, kemudian mungkin ada yang hilang, copot, nah itu yang berbahaya. Jadi harus dipelihara," kata dia.

PT Wiratman, kata Melani, akan memberikan panduan standard operational procedure (SOP) pemeliharaan jembatan sepanjang 42 meter itu kepada warga dan pihak kelurahan.

Baca juga: Pengganti Jembatan Indiana Jones Pembangunannya Direncanakan Sejak 2016

Lurah Pasir Gunung Selatan, Aslih, memastikan akan berkoordinasi dengan Kelurahan Srengseng Sawah untuk memelihara jembatan yang menghubungan dua kelurahan itu. Dia menyebut Jembatan Wiratman Karkasa sangat berguna bagi warganya.

"Saya yakin ini sangat bermanfaat untuk masyarakat," ucap Aslih dalam kesempatan yang sama.

Direktur Proyek Jembatan Wiratman Karkasa, Yulianto, menyampaikan, jembatan bisa dilalui maksimal 50 orang dalam waktu yang bersamaan. Dia mengingatkan warga untuk tidak melewati jembatan dengan muatan lebih dari kapasitas maksimal.

"Tidak untuk lari-lari di sana dan lebih dari 50 orang seperti yang ditulis dalam papan peringatan. Jangan sampai 50 orang berkumpul di tengah-tengah, selfie, atau maaf ada syukuran di situ. Saya harap tidak dilakukan karena ini untuk keselamatan," kata Yulianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com