Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Area Parkir Polda Metro Jaya yang Sempat Dijadikan "Garasi" Mobil Warga

Kompas.com - 07/09/2018, 06:42 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Primer Koperasi Polisi (Primkoppol) Mitra Maju Jaya, Ratnawati mengatakan, area parkir Polda Metro Jaya sempat dijadikan "garasi" mobil warga.

Ia berkisah, kondisi itu terjadi saat ia masih bertugas di Biro Sumber Daya Manusia Polda Metro Jaya sekitar tahun 2012.

"Waktu itu ruangan saya tepat menghadap pelataran parkir Biro SDM itu. Dari sana saya lihat, kok ada mobil bagus diparkir di sana. Ya saya pikir punya pejabat Polda," ujar Ratna, saat ditemui, Kamis (6/9/2018).

Ratna melihat mobil tersebut terparkir selama seharian penuh. Awalnya, ia tak merasa aneh dengan keberadaan mobil tersebut, karena petugas Polda Metro Jaya sering bekerja lembur.

Baca juga: Lahan Parkir Polda Metro yang Batal Dibangun Ahok, Dilanjutkan dengan APBN

Namun, kecurigaan mulai muncul ketila Ratna melihat mobil tersebut terparkir di lokasi yang sama selama tiga hari.

"Saya bingung mobilnya kok di situ terus. Saya tanya anggota saya juga enggak ada yang punya ternyata. Ternyata pemilik mobil itu sengaja meninggalkan mobil itu karena harus pergi ke Jawa Tengah," tutur dia.

Menurut dia, tarif parkir yang sangat murah pada saat itu membuat warga lebih memilih meninggalkan kendaraannya di Polda Metro Jaya, ketimbang di area parkir stasiun atau bandara.

"Coba kalau mobil itu diparkir di bandara yang tarifnya dihitung per jam. Sudah kena berapa dia? Dia mikirnya di Polda kan tempatnya para polisi, jadi lebih aman. Akhirnya parkiran Polda dijadikan seperti garasi," papar dia.

Menurut dia, kini ia telah mengatur tarif parkir di Polda Metro Jaya agar lokasi parkir yang terbatas ini, tak begitu saja dimanfaatkan warga yang tak berkepentingan.

Baca juga: Batalnya Rencana Ahok Bangun Gedung Parkir Polda Metro Jaya...

Kini, di Polda Metro Jaya, tarif parkir berlaku progresif. Tarif parkir motor sebesar Rp 3.000 di jam pertama dan bertambah Rp 2.000 di jam-jam berikutnya, dengan tarif maksimal sebesar Rp 10.000.

Sedangkan tarif parkir mobil sebesar Rp 5.000 di jam pertama dan bertambah Rp 3.000 di jam-jam berikutnya, dengan tarif maksimal sebesar Rp 15.000.

"Sekarang karena sudah diatur begitu tarifnya, orang juga jadi mikir-mikir kalau mau parkirkan kendaraannya berhari-hari," papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com