Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jalan Kamal Muara Sepanjang Hayat Itu Jalan Banjir, Pak..."

Kompas.com - 12/09/2018, 19:52 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, sejumlah ruas jalan di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, masih rusak hingga kini.

Contohnya adalah ruas jalan di Kamal Muara dan Teluk Gong.

"Kamal Muara sepanjang hayat itu jalan banjir, Pak. Jalan lingkungan Kamal Muara sepanjang hidup sampai merdeka, tetap banjir, karena enggak pernah ditinggikan," ujar Taufik dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2018).

Baca juga: Antisipasi Banjir, 64 Titik Kali di Bekasi Akan Dinormalisasi

Kondisi ruas jalan di Penjaringan, kata Taufik, juga beda ketinggian.

Taufik menyebut warga setempat menginformasikan ruas jalan di Penjaringan tidak pernah diperbaiki.

"Pak Kepala Dinas (Bina Marga) pernah ke Kamal Muara enggak? Teluk Gong pernah enggak? Bapak lihat jalannya kayak apa, ini separuh tinggi. Waktu kami tanya kenapa ini jalan, (kata warga) 'Enggak dikerjain, Pak.' Itu jalan pemda punya," kata dia.

Baca juga: Jakpro Bereskan Jalan Rusak di Bawah Jalur LRT Jakarta

Oleh karena itu, Taufik meminta Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara menambah anggaran perawatan jalan berkala untuk Kecamatan Penjaringan sebesar Rp 5 miliar.

Jika tidak sanggup, setidaknya dianggarkan Rp 2,5 miliar terlebih dahulu dalam rancangan APBD Perubahan 2018 untuk perawatan jalan di Penjaringan.

Menjawab hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo mengaku tidak sanggup jika anggaran itu dimasukkan dalam rancangan APBD Perubahan 2018.

Baca juga: Basuki: Jalan Rusak di Bawah LRT Palembang Tanggung Jawab Waskita

Sebab, sisa waktu di tahun anggaran 2018 tidak memungkinkan untuk memperbaiki jalan.

"Kalau untuk tahun ini kami agak sulit, Pak, karena masalah waktu juga," kata Heru.

Khusus jalan di Kamal Muara, Heru menyebut perbaikan jalan harus dibeton. Ruas jalan tersebut tidak bisa hanya di-hotmix karena air laut selalu melimpas ke jalan.

Baca juga: Protes Karena 16 Tahun Jalan Rusak, Mayoritas Pemilih di TPS Ini Golput

"Itu harus beton, Pak. Peninggian paling enggak satu meter, kalau tidak, air masih melimpas ke jalan, itu rusak sekali (kalau) hotmix," ucapnya.

Taufik kemudian mengancam akan meminta warga Kamal Muara mendatangi kantor Bina Marga jika perbaikan jalan tidak segera dilakukan.

"Jadi, Bapak biarin tuh Kamal Muara begitu? Besok saya suruh datang orang Kamal Muara ke tempat Bapak semua. Kalau orang Kamal Muara saya suruh ke tempat Bapak satu kelurahan itu, Bapak sanggup enggak bendungnya?" kata Taufik.

Baca juga: Setiap Tahun Jalan Rusak dan Drainase Mampet Selalu Terjadi di Pasar Ini

Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD DKI lainnya, Ferrial Sofyan, menanyakan kesanggupan Dinas Bina Marga DKI dan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara.

"Kalau dari saya, saya tidak sanggup, Pak. Tapi tergantung kasudin, Pak," tutur Heru.

Pembahasan soal penambahan anggaran perawatan jalan di Penjaringan itu berakhir menggantung dan belum diputuskan pada hari ini.

Pembahasan anggaran tersebut akan dilanjutkan pada Kamis (13/9/2018) besok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com