BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, dia berencama memangkas tunjangan operasional wali kota, wakil wali kota, serta pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi (Pemkot).
Pria yang akrab disapa Pepen itu mengatakan, pemotongan tunjangan operasional itu dalam rangka efisiensi anggaran belanja Kota Bekasi.
"Sudah, saya sudah bikin surat pernyataan. Saya kan dapat operasional, nanti semua pejabat," kata Pepen di Sekolah BPK Penabur Harapan Indah, Kota Bekasi, Senin (24/9/2018).
Baca juga: Temui Pepen, Dedi Bahas Strategi Naikkan Keterpilihan Jokowi-Maruf
Pepen juga menyampaikan, tunjangan operasional pejabat di lingkungan Pemkot Bekasi akan dipangkas sebesar 40 persen.
Pemangkasan 40 persen ini, kata Pepen, dapat mengefisiensikan anggaran hingga Rp 67 miliar.
"Kita kan lagi dianggap kemarin delapan bulan terjadi turbulensi, tidak bisa penghasilan maksimal, sekarang saya mencontohkan, saya bilang operasional saya potong 40 persen, pejabat lain 40 persen, bisa mengefisiensi Rp 67 miliar," ujar Pepen.
Terkait anggaran, menurut dia, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi ditargetkan mencapai Rp 2,4 Triliun pada tahun 2019.
Baca juga: Operasional Trans Patriot yang Mangkrak Masuk Program Prioritas Pepen-Tri
Target itu harus dicapai apabila tidak ingin terjadi turbulensi anggaran.
"Coba kamu baca sejarah Kota Bekasi dari tahun 1999 sampai tahun 2017. Tidak pernah yang namanya PAD itu tidak tercapai (target), over (melebihi) target 10 sampai 20 persen," kata Pepen.
"Laporan hasil saya ke Gubernur (tahun) 2013-2017 selalu melebihi target, begitu saya tinggal kemarin, ambruk 8 bulan," ujar Pepen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.