Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Kakek Diduga Cabuli Teman Cucunya di Depok

Kompas.com - 26/09/2018, 06:26 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang kakek berinisial R dilaporkan ke polisi oleh keluarga korban, N (7), atas dugaan melakukan pencabulan. R merupakan kakek dari teman korban yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS).

Kuasa hukum korban dari Dialektika Indonesia, M Syarifudin Amin, mendampingi korban dan ibunya melaporkan kakek itu ke Mapolresta Depok, Senin (25/9/2018).

"Saya datang ke sini untuk meminta polisi segara menangkap pelaku. Kami ke sini membawa satu orang saksi yang hampir pernah dicabuli pelaku. Kami telah menjalani visum (terhadap korban), pemeriksaan saksi dan sudah membuat laporan polisi dan berita acara pemeriksaan," kata Syarifudin di Mapolresta Depok, Senin.

Baca juga: Siswi SD Hamil Dicabuli Dua Pria, Orangtua Lapor Polisi

Syarifudin menyampaikan, peristiwa yang dialami korban terjadi beberapa bulan lalu di rumah kosong yang tak jauh dari kediaman pelaku di kawasan Pancoran Mas, Depok. 

Pelaku, kata dia, melakukan pencabulan dengan iming-iming imbalan uang Rp 5.000.

Korban yang berkawan dengan cucu pelaku sempat beberapa kali diajak berhubungan intim di sebuah rumah kosong tak jauh dari kediaman pelaku.

“Jadi di sana itu ada rumah kosong beralaskan kardus, di situlah korban dicabuli pelaku. Dia (pelaku) ini sebenarnya sudah berkeluarga, usianya 50 tahunan dan bekerja sebagai PNS aktif di Jakarta,” kata Syarifudin.

Syarifudin mengatakan, perbuatan keji ini terungkap ketika korban bercerita kepada sepupunya. Korban menunjukkan perubahan sikap yang membuat sepupunya curiga.

“Jadi kan sepupunya itu curiga karena korban saat ditanyai ngomongnya habis mencari uang. Nah terus ada perbedaan sikap lah dari anak ini kaya kosong gitu pikirannya setiap diajak ngobrol seperti orang traumalah. Saat dipaksa cerita akhirnya korban pun menceritakan kasus ini,” ucap Syarifudin.

Baca juga: Diiming-imingi Beli Makanan, Bocah SD Dicabuli di Toilet Masjid

Lebih lanjut Syarifudin mengatakan, jika nantinya laporan ini belum juga mendapat respons kepolisian, maka pihaknya akan membawa kasus ini ke Mabes Polri didampingi oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

“Jika enggak ditanggapi juga kami akan lapor ke Mabes dan menggandeng KPAI,” kata dia.

Sementara itu, pihak kepolisian hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait kasus itu.

Laporan ini diterima dengan laporan polisi nomor : STPLP/2346/K/IX/2018/PMJ/Resta Depok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com