JAKARTA, KOMPAS.com - Warga DKI Jakarta harus bersabar menunggu wakil gubernur baru, pengganti Sandiaga Uno yang mundur karena maju sebagai calon wakil presiden pada Pemilu Presiden 2019. Belum diketahui sampai kapan posisi wakil gubernur (wagub) itu kosong.
Soalnya, belum ada kejelasan dari partai pengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017, yaitu Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tetang siapa calon yang mereka ajukan sebagai pengganti Sandiaga.
Selain itu, DPRD DKI Jakarta sebagai lembaga yang melakukan pemilihan juga harus menjalankan sejumlah proses terlebih dahulu. Banyaknya hal yang belum pasti itu membuat pertanyaan kapan warga Jakarta punya wagub baru menjadi belum bisa dijawab.
Proses di PKS
PKS sudah memiliki kesepakatan internal bahwa mereka akan mengusung dua kadernya, yaitu Agung Yulianto dan Achmad Syaikhu. Setidaknya persoalan soal siapa yang dicalonkan dari PKS sudah terjawab.
Namun PKS memiliki ambisi untuk mencalonkan dua kadernya itu sampai ke DPRD DKI Jakarta. Dalam aturannya, partai pengusung pemenang pemilu harus mengajukan 2 kandidat pengganti wagub kepada Gubernur DKI Jakarta.
Baca juga: Drama Kursi Wagub DKI Tergantung Prabowo
Nantinya Gubernur akan menyampaikan usulan dua nama itu kepada DPRD DKI Jakarta untuk dipilih salah satu. PKS ingin dua nama itu merupakan kader PKS seluruhnya, tanpa ada dari Gerindra.
Untuk mewujudkan itu, PKS harus membujuk Gerindra agar ikhlas tidak mengusung kader dalam pemilihan wagub.
"Saya pribadi mendorong agar dua nama dari PKS itu bisa segera didiskusikan dengan Gerindra supaya bisa segera mendapat kesepakatan," ujar anggota Majelis Syuro DPP PKS, Triwisaksana, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (3/10/2018).
Dua pekan lalu, elite PKS dan Gerindra sudah bertemu untuk membahas hal tersebut. Namun membujuk Gerindra tidak bisa dilakukan dalam sekali pertemuan saja. Triwisaksana mengatakan harus ada pertemuan berikutnya.
Sampai saat ini belum ada pertemuan lanjutan. Dua pekan tanpa kelanjutan. PKS seolah digantung.
"Saya mendorong PKS untuk inisiatif saja menemui Gerindra dengan membawa dua nama itu, agar pembahasannya segera mengerucut," ujar Triwisaksana.
Proses di Gerindra
Apalagi partai pengusungnya hanya dua. Masing-masing partai sebenarnya bisa mencalonkan satu kader.
Baca juga: Keponakan Prabowo Diusulkan Jadi Kandidat Wagub DKI, Ini Kata M Taufik