Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdiri di Atas Saluran Air, Rumah Warga Gang Kepiting Pekojan Dibongkar

Kompas.com - 15/10/2018, 11:50 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Yanti (53) terdiam menyaksikan bagian belakang rumahnya dibongkar oleh para petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Tambora dan Kelurahan Pekojan, Senin (15/10/2018).

Pembongkaran dilakukan karena rumahnya di Gang Kepiting RT 009 RW 005, Jalan Bandengan Selatan, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, itu berdiri di atas saluran air.

Yanti menyaksikan bagian belakang rumahnya yang beralas keramik telah kosong dari barang-barang saat dihancurkan petugas.

"Cuma buat jalan Mbak ini, buat jalan orang-orang rumah sini. Aman-aman saja sebelumnya," kata Yanti, dengan nada sedih kepada Kompas.com, Senin.

Baca juga: Pedagang Pasar Jambon Cemas Dengar Kabar Lapaknya Akan Dibongkar

Ia mengatakan, telah mendapatkan surat peringatan dari Kelurahan Pekojan untuk membongkar bagian belakang rumahnya.

Warga lainnya, Eko, mengaku telah 50 tahun tinggal di sana dan sudah mengetahui rencana pembongkaran bagian belakang rumahnya.

"Buat pejalan kaki saja. Bukan buat (pemanfaatan) rumah sendiri," kata Eko.

Pembongkaran bangunan di atas saluran air dilakukan terhadap 6 rumah dengan 12 KK di Gang Kepiting.

Bangunan tersebut menutup akses pejalan kaki yang hendak menuju Mushala Al-Fallah dan Jalan Bandengan Selatan.

Ketua RT 009 Wahyudi (31) mengatakan, keenam rumah tersebut telah mendapatkan surat peringatan (SP) pertama sekitar 3 tahun lalu.

Selanjutnya, SP kedua pada 10 Juli 2018 dan SP ketiga pada 11 Oktober 2018.

"Awalnya itu (saluran) plong sampai depan (Jalan Bandengan Selatan). Sudah dikasih peringatan pertama dan kedua enggak ada tanggapan," kata Wahyudi, di lokasi.

Baca juga: Tak Kantongi Izin, Bangunan Rumah Mewah di Lebak Bulus Dibongkar

Akses saluran air menurutnya menjadi tertutup sekitar 20 tahun lalu. Melalui pembongkaran tersebut, ia berharap saluran air mudah dibersihkan.

"Saya sudah pasang plang buat kasih tahu ada mushala, biar orang lewat jalan besar sana tahu. Nanti jadi sebagian atas saluran dibuat jalan menuju mushala," ujar dia.

Lurah Pekojan Tri Prasetyo Utomo mengatakan pembongkaran dilakukan melibatkan 50 personel gabungan dari Satpol PP Kecamatan Tambora, Satpol PP Kelurahan Pekojan, petugas Suku Dinas Air Kecamatan Tambora, dan petugas Penangana Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Pekojan.

"Bagian belakang ini ada yang dijadikan rumah tinggal, dapur, kamar mandi dan bagian atasnya dipakai untuk tambahan kamar. Terpaksa hari ini kita bongkar," kata Tri di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com