Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Cek Tanah Retak Sedalam 1,5 Meter dan Panjang 20 Meter di Rumah Warga

Kompas.com - 22/10/2018, 12:53 WIB
Cynthia Lova,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Depok akhirnya mengecek langsung tanah yang terbelah di Kampung Pedurenan RT 002 RW 002 Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (22/10/2018) pagi

Tiga orang perwakilan dari Pemerintah Kota Depok tampak mengamati dengan saksama tanah terbelah berkedalaman 1,5 meter dengan panjang terbelahnya 20 meter di halaman rumah warga.

Satu di antaranya terlihat mengukur kedalaman belahan tanah tersebut yang pecah, kemudian mengecek sungai yang tidak jauh dari lokasi tanah yang retak tersebut.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kota Depok Herman hidayat mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan-Kementerian PUPR Provinsi Jawa Barat terkait penyelidikan lebih lanjut.

Baca juga: Fenomena Tanah Retak di Kampung Pedurenan Depok Bikin Warga Khawatir

“Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR Pusat untuk melakukan penyelidikan atas fenomena ini, apa yang terjadi, kemudian penyebabnya apa, dan apakah ini membahayakan bagi warga atau tidak untuk jangka panjang atau jangka pendeknya,” ucap Herman di Kampung Pedurenan RT 002 RW 002 Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (22/10/2018).

Tanah yang retak di Kampung Pedurenan RT 02/02, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat. Foto diambil Senin (22/10/2018).Kompas.com/Cynthia Lova Tanah yang retak di Kampung Pedurenan RT 02/02, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat. Foto diambil Senin (22/10/2018).
Herman mengatakan, Pemerintah Kota Depok akan langsung memberikan surat pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR untuk permohonan penyelidikan pada hari ini.

“Ini akan segera ditindaklanjuti, sesuai dengan perintah Pak Wali Kota Depok, kami akan berikan surat pada Kementerian PUPR pusat untuk melakukan penyelidikan,” ucap Herman.

Herman mengatakan, tanah lapangan yang terbelah tersebut merupakan tanah asli warga. Ia belum bisa memastikan betul apa penyebab tanah warga terbelah.

Baca juga: Sejumlah Rumah Warga di Trenggalek Hancur akibat Tanah Retak

“Informasi dari warga ini tanah asli, bukan tanah urukan ya, memang ini baru pertama kami kalinya di Depok fenomena seperti ini,” ucap Herman.

Herman pun mengimbau warga untuk tidak khawatir ataupun takut dengan adanya kejadian tanah terbelah tersebut.

“Apa pun yang terjadi agar warga tetap tenang karena pemerintah kota akan ada dan siap memberikan pelayanan bagi warganya dan segera memperbaiki tanah yang terbelah ini. Mudah-mudahan tidak berbahaya untuk warga ya,” ucap Herman. 

Baca juga: Tanah Retak di Pagedangan Bikin Warga Khawatir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com