Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Pun Tidak Selamat, Kami Harap Jasad Mahheru Ditemukan..."

Kompas.com - 30/10/2018, 19:37 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Niken tak kuasa menahan tangis ketika mendengar berita jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang pada Senin (29/10/2018) pagi.

Adik ipar Niken, Mahheru (46) merupakan salah satu penumpang pesawat tersebut. Mahheru bekerja di Kementerian Agraria wilayah Pangkal Pinang bagian Tata Usaha.

Niken menceritakan, sepekan kemarin, Mahheru dinas di Jakarta sekaligus bertemu sang istri, Sri Subhi dan dua anak perempuannya, Nabila Azzahra dan Sofie.

Baca juga: Lion Air Akan Beri Rp 5 Juta di Luar Kompensasi untuk Keluarga Korban

"Seminggu yang lalu ia ke Jakarta ada kerjaan sembari temu kangen sama anak-anak dan istrinya," ujar Niken, di Jalan Perintis, Depok, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018).

Niken mengaku diberi tahu teman sekantornya mengenai kabar musibah yang dialami adik iparnya tersebut. 

Awalnya, Niken tidak mempercayai musibah yang menimpa adik iparnya tersebut.

Baca juga: Data Ante Mortem Keluarga Korban Lion Air yang Sudah Masuk Berjumlah 185, DNA Sebanyak 72

Kemudian, ia langsung bergegas ke rumah Mahheru dan memastikan informasi tersebut.

"Saat saya tanyakan, istrinya hanya menangis memeluk saya dan tidak menjawab pertanyaan saya," kata dia sambil mengusap air matanya. 

Niken mengatakan, hingga kini, istri Mahheru masih syok dan tidak percaya peristiwa itu menimpa sang suami. 

Baca juga: Naiknya Lumpur Jadi Kendala Penyelaman di Lokasi Jatuhnya Lion Air

"Saat berpelukan, (istri Mahheru) hanya nangis terus dia bilang ke saya, 'kenapa mesti ke keluarga saya ya Allah terjadi musibah ini'. Itu yang selalu diucapkannya, Mbak," ujar Niken.

Niken kemudian mengantarkan istri dan dua anak Mahheru ke RS Polri untuk tes DNA. 

Sampai saat ini, keluarga belum mengetahui kabar terbaru mengenai kondisi adik iparnya tersebut.

Baca juga: Badan Pesawat Lion Air JT 610 Belum Ditemukan hingga Selasa Sore

Ia mengatakan, meski kemungkinannya kecil, keluarga tetap berharap Mahheru selamat. 

"Kalau pun tidak (selamat), kami berharapnya jasadnya dapat terevakuasi dan ditemukan," tutur Niken. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com