JAKARTA, KOMPAS.com - Johan Haris Saruinsong dan Shila Venita berdiri di depan peti mati putranya, Hizkia Jorry Saruinsong di Tempat Pemakaman Umum Menteng Pulo, Jakarta Selatan siang tadi, Senin (5/11/2018).
Jorry, begitu pria 23 tahun ini disapa, merupakan salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang telah diidentifikasi.
Siang tadi Johan dan Shila tampak tegar.
Penampilan keduanya terlihat segar meski bengkak di bagian mata akibat duka yang mendalam tak dapat disembunyikan.
Baca juga: Satu Jenazah Korban Lion Air Dipulangkan, Pemprov Babel Tunggu Kabar 55 Jenazah Lainnya
Berbalut busana putih, Johan dan Shila dengan khusyuk menyanyikan kidung pujian dalam ibadah jelang pemakaman putra bungsunya tersebut.
"Ku tak membawa apa pun juga, saat ku datang ke dunia. Ku tinggal semua pada akhirnya, saat ku kembali ke surga."
"Inilah yang ku punya, hati sebagai hamba, yang mau taat dan setia padamu Bapa. Kemana pun ku bawa, hati yang menyembah. Dalam roh dan kebenaran sampai selamanya," demikian penggalan lagu yang tampaknya membuat Johan dan Shila kian tegar.
Baca juga: Keluarga Korban Lion Air JT 610 Tolak Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Pesawat
Di sela upacara pemakaman Jorry, seorang wanita berbisik pada seorang rekannya.
"Om Johan dan tante tegar banget ya. Padahal habis kehilangan saudara dan ayahnya juga," ujarnya.
Kompas.com berbincang sejenak dengan wanita yang ternyata merupakan tetangga dekat keluarga Johan tersebut.
Menurutnya, dalam dua bulan terakhir kakak dan ayah Shila, istri Johan, meninggal dunia karena sakit.
Baca juga: Jaksa Korban Lion Air, Dodi Junaidi, Dapat Kenaikan Pangkat
Prosesi pemakaman terus berlangsung. Dalam ibadah, pemimpin upacara pemakaman turut mendoakan Basarnas, KNKT, polisi, dan pihak-pihak lain yang terkait dalam upaya evakuasi jatuhnya pesawat tersebut agar diberikan kekuatan.
Hingga akhirnya peti mati Jorry diturunkan ke dalam liang lahat.
Shila memejamkan kedua matanya, tangan kirinya memegang sekuntum bunga lili, dan tangan kanannya ditelungkupkan ke arah peti mati dan berdoa.
Tangis kerabat pecah diiringi kidung-kidung pujian saat peti mati mulai diturunkan.
"Selamat jalan Jorry, damailah bersama Bapa," ujar pemimpin ibadah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.