Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD DKI Sebut Tanah Abang Kumuh, Begini Penampakannya Kini

Kompas.com - 13/11/2018, 13:55 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kondisi Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat ini tampak kumuh dan semrawut, tak jauh berbeda dengan kondisi sebelum pembangunan skybridge.

Pengamatan Kompas.com di lokasi, Selasa (13/11/2018), sejumlah pedagang pakaian dan makanan mengokupasi badan jalan.

Beberapa pedagang pakaian bahkan tak segan menggantungkan barang dagangannya, seperti baju, celana, jilbab, hingga payung di besi penopang jembatan multiguna atau skybridge. Padahal, proses pembangunan skybridge masih terus dilakukan.

Baca juga: Pemprov DKI Percaya PKL Happy di Skybridge Tanah Abang

Mereka pun tak segan menawarkan dagangannya kepada para pejalan kaki atau pengendara motor yang melintas.

Salah satu pedagang pakaian bernama Sri mengaku tak mendapat lapak di skybridge. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk tetap berjualan di Jalan Jatibaru Raya.

"Saya enggak dapat undian jualan di skybridge. Daripada saya bingung harus jualan di mana lagi, ya sudah saya jualan di sini (badan jalan)," kata Sri di lokasi.

Sementara itu, sejumlah pedagang makanan, seperti pedagang bakso, pempek, dan siomay, tak ragu menempatkan meja dan kursi di badan jalan. Tampak pembeli rela menyantap makanan di tengah hiruk-pikuk kendaraan bermotor dan pejalan kaki.

Baca juga: Ada Skybridge, PKL yang Okupasi Jalan Jatibaru Akan Ditertibkan

Masih di lokasi yang sama, salah satu pedagang makanan pempek, Raden, mengaku nekat membuka lapak di badan jalan demi memperoleh penghasilan.

Sebelumnya, ia mengaku berjualan di trotoar Jalan Jatibaru Raya. Ia memutuskan pindah ke badan jalan lantaran trotoar sedang diperbaiki untuk akses menuju skybridge.

"Trotoarnya kan lagi diperbaiki jadi saya pindah ke sini (badan jalan). Saya sih lebih suka berjualan di sini ya, mau pindah ke mana lagi. Nanti penghasilan saya berkurang kalau pindah," kata Raden.

Raden berharap pemerintah provinsi DKI Jakarta memberikan tempat baru bagi pedagang makanan.

Baca juga: DKI Bangun Skybridge Tanah Abang tetapi Belum Sepakati 5 Hal dengan PT KAI

Kondisi Jalan Jatibaru Raya yang kumuh menyebabkan sampah menumpuk di tepi jalan. Sampah-sampah tersebut didominasi oleh sampah plastik dan material bangunan skybridge.

"Skybridge kan hanya untuk yang jualan baju kan. Terus yang jualan makanan pindah ke mana dong. Tolong lah diberi tempat juga," katanya.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Ragukan Skybridge Diminati PKL Tanah Abang

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, Presiden Joko Widodo tidak mau lagi membawa tamu ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sebab, Tanah Abang kini kembali kumuh.

"Pasar Tanah Abang adalah ikon Indonesia, UMKM ya, dan selalu Presiden membawa tamunya ke situ. Sekarang Presiden enggak berani karena kekumuhan itu terjadi," ujar Prasetio saat rapat Komisi B DPRD DKI di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com