DEPOK, KOMPAS.com - Dinding turap penahan Kali Licin, Pitara, Depok, Jawa Barat, Rabu (21/10/2018) malam, jebol.
Pemerintah Kota Depok membangun turap tersebut untuk menahan air agar tidak masuk ke pemukiman warga RT 003 RW 006 dan Perumahan Mahara RT 007 RW 016.
Maulana (32), warga RT 003 RW 006, mengaku kaget ketika mengetahui dinding turap tersebut jebol.
Baca juga: Tanah Amblas di Ancol, Pemprov DKI Bangun Dinding Turap
"Tiba-tiba pukul 20.30 ada suara brukk... keras sekali. Saya kira pohon tumbang, eh ternyata turap jebol," ujar Maulana, ketika sedang membenarkan turap, di Kali Licin, Pitara, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2018).
Turap tersebut jebol diduga akibat meluapnya air kiriman dari Bogor.
Ia mengatakan, daerah perumahannya tidak diguyur hujan. Namun, Kali Licin menerima limpahan air dari hulu atau kawasan Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Warga Keluhkan Pengerjaan Turap Cisadane di Pondok Kacang Timur
"Makanya luapannya deras karena turapnya sudah lama, makanya terkikis dan jebol," ucapnya.
Ia mengatakan, lingkungan tempat tinggalnya menjadi kawasan langganan banjir. Setiap hujan turun, lanjut dia, lingkungan tempat tinggalnya terendam banjir.
Menurut Maulana, Kali Licin jarang dibersihkan dan dipenuhi endapan lumpur.
Baca juga: Antisipasi Banjir, Turap Sejumlah Kali di Jakarta Diperkuat
Ketua RT 007 RW 016 Perumahan Maharaja Sandra Gunawan mengatakan, tembok rumah seorang warganya retak-retak akibat banjir.
“Jadi pas air meluap, kena ke tembok rumah kosong yang sebenarnya itu menjadi pembatas perumahan kami dari rumah warga RT 003 RW 006. Namun, karena tembok dan pagar rumah kosong itu roboh, jadi banjirnya kena ke perumahan kami dan menimpa rumah dua warga saya sampai roboh juga ini temboknya," ujar Sandra.
Ia berharap Dinas Pekerjaan Umum Pemkot Depok bisa segera memperbaiki dinding turap.
Baca juga: Pemasangan Dinding Turap 1.900 Meter di Kali Sentiong Ditargetkan Selesai Desember
Berdasarkan pantauan Kompas.com, warga bahu membahu memperbaiki turap Kali Licin.
Ada yang mengaduk semen, menancapkan bambu-bambu runcing, dan mengeruk sampah bercampur lumpur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.