JAKARTA, KOMPAS.com - Aliran Kali Gendong di kawasan padat penududuk RW 017 Penjaringan, Jakarta Utara penuh dengan sampah. Perilaku warga ditengarai menjadi penyebab banyaknya sampah.
Ketua RT 019 RW 017 Penjaringan Tarso mengatakan, masih banyak warganya yang cuek dan membuang sampah sembarangan ke Kali Gendong.
"Sampah memang dari sampah permukiman. Memang saya nyatakan bahwa kepedulian masyarakat ini sudah terbiasa buang ke kali," kata Tarso, Jumat (30/11/2018).
Baca juga: Kotornya Kali Gendong di Jakarta Utara
Tarso menuturkan, berbagai upaya sudah dilakukan untuk menyadarkan warga. Misalnya dengan menyediakan tukang gerobak sampah keliling.
"Saya pernah siapkan bak sampah dari kaleng sampai karatan, sampai ada yang hilang, tetapi tetep saja (buang sampah sembarangan). Padahal itu dana dari saya sendiri," ujarnya.
Petugas UPK Badan Air Muslihin menyampaikan keluhan serupa. Menurut dia, kesadaran warga di lingkungan tersebut memang masih rendah.
Baca juga: Sulitnya Menyadarkan Warga agar Tak Membuang Sampah ke Kali Gendong
Ia menuturkan, warga tetap cuek buang sampah sembarangan ke kali, meskipun petugas berjibaku memunguti sampah.
"Pernah saya bilangin ke warga, nanti buangnya di sini saja, di tepi kali enggak apa-apa, biar kami yang ambil. Eh mereka tetap saja buangnya (sampah) ke kali," kata Muslihin.
Ia mengatakan, ada 13 petugas UPK Badan Air yang dikerahkan setiap harinya. Dalam satu hari, petugas rata-rata mengangkut enam kubik sampah.
Baca juga: Sempat Dipenuhi Sampah, Sumarsono Klaim Kali Gendong Kini Bersih
"Enam kubik sampah itu baru dari satu titik karena kita titiknya ganti-ganti. Jumlah aslinya sih pasti lebih dari itu," ujarnya.
Adapun jenis sampah yang ditemukan di sana antara lain kemasan plastik, batang kayu, tumbuhan, hingga kotoran manusia.
"Di situ kan ada WC umum ya, MCK. Pernah tuh kami lagi bersih-bersih, ada orang cuek saja dia buang air," kata Muslihin.
Baca juga: Sepanjang 1 Kilometer Kali Gendong Diduduki 1000 Rumah
Kali Gendong mempunyai panjang sekira 1,8 kilometer.
Sisi kanan dan kiri kali tersebut sudah dipenuhi rumah-rumah penduduk. Tidak sedikit pula rumah yang didirikan di bantaran kali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.