Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Gandeng Perusahaan Jepang Bangun Pengolahan Limbah Rumah Tangga

Kompas.com - 11/12/2018, 21:27 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menggandeng perusahaan Jepang, Japan International Corperation Agency (JICA) membangun pengolahan air limbah rumah tangga.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pengolahan terlebih dahulu akan diterapkan di Perumahan Galaxy, Bekasi Selatan, Jawa Barat.

"Bekasi ini sudah menjadi kota metropolitan, limbah itu menjadi bagian yang luar biasa yang harus kami tanggulangi. Sekarang kami buat pilot project (proyek percontohan) di Galaxy," kata Rahmat di Kantor Wali Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/12/2018).

Baca juga: Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 Terbuat dari Limbah Elektronik

Pengolahan akan menggunakan teknologi biocord. Metode biocord adalah instrumen teknologi pemurnian air untuk menjaga kualitas air dan lingkungan dari pencemaran limbah rumah tangga maupun industri.

Rahmat menjelaskan, air limbah dari rumah tangga akan diolah dan hasilnya akan ditampung di polder Galaxy.

Air hasil olahan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga kota Bekasi, kecuali dikonsumsi.

Baca juga: Pemkot Depok Ajukan Hibah ke DKI untuk Program Air Bersih dan Limbah

"Pengolahan ini supaya air tidak kelihatan hitam lagi. Air tidak bisa diminum, tetapi untuk membilas, mencuci, atau apalah itu normal," ujar Rahmat. 

Pepen menargetkan pengolahan limbah rumah tangga di Perumahan Galaxy dapat terealisasi pada Februari atau Maret 2019.

Jika berhasil, proyek pengolahan ini akan dikembangkan ke kawasan perumahan lainnya di Kota Bekasi.

"Nanti kami mau buat juga sendiri di Pengasinan, Perumahan Dosen IKIP, Perumnas 3, ada empat pokoknya," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com