Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Pitbull yang Serang Satpam di Sawah Besar Dikarantina

Kompas.com - 14/12/2018, 21:03 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Sawah Besar Kompol Mirzal Maulana mengatakan, petugas Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Pusat telah mengamankan seekor anjing jenis pitbull yang menyerang seorang satpam bernama Herman di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2018) pagi.

"Anjing sudah diamankan Sudin KPKP sehingga sudah tidak di lingkungan itu sekarang," ujar Mirzal ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (14/12/2018).

Sekretaris Garda Satwa Indonesia Anisa Ratna Kurnia mengatakan, anjing tersebut akan menjalani masa karantina selama 14 hari untuk dilakukan serangkaian pemeriksaan.

Baca juga: Seorang Satpam Diserang Pitbull, Diduga atas Perintah Pemiliknya

"Jika negatif rabies atau penyakit lainnya, hewannya dikembalikan ke owner, tetapi kalau positif rabies, sudah pasti akan disuntik mati," ujar Anisa saat dihubungi. 

"Prosedur kalau digigit HPR begitu (disuntik mati). HPR adalah hewan pembawa rabies. Anjing, kucing, kera, dan kampret itu contoh-contoh HPR," lanjutnya.

Anisa menilai suntik mati anjing pitbull tidak akan menyelesaikan masalah.

Baca juga: Anjing Pitbull Serang Sekelompok Anak di Taman Sekolah, 15 Terluka

Dalam hal ini, lanjut dia, pemiliklah yang seharusnya bertanggung jawab terhadap perilaku anjing peliharaannya.

"Anjing itu yang membentuk ya manusia dan lingkungannya. Yang perlu dibenerin ya manusianya, bukan anjingnya," ujar Anisa. 

Ia berharap polisi segera menindak tegas pemilik anjing.

Baca juga: Diserang Anjing Pitbull Peliharaan Keluarga, Bayi Usia 9 Bulan Tewas

Berdamai

Menanggapi hal tersebut, Mirzal mengatakan, keluarga korban akhirnya memutuskan tidak melaporkan kejadian ini kepada polisi dan memilih berdamai.

"Jadi pihak kami, pemangku wilayah setempat, dan Bhabinkamtibmas sudah mengajak kedua belah pihak mediasi dan akhirnya mereka memilih damai. Biaya pengobatan korban ditanggung pemilik anjing," ujar Mirzal.

Adapun penyerangan pitbull terhadap satpam bermula ketika Herman menegur pemilik yang membawa anjingnya tidak dengan tali.

Pemilik anjing tidak terima atas teguran itu dan meminta anjing tersebut menyerang Herman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com