Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan 10 IPAL Komunal di Kali Sentiong Ditargetkan Rampung Oktober

Kompas.com - 04/01/2019, 15:53 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BUMD PD PAL Jaya akan membangun sepuluh instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal di sepanjang Kali Sentiong pada 2019.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, sepuluh IPAL tersebut ditargetkan rampung Oktober. 

"Ini progresnya dalam proses untuk pekerjaan, proses lelang, dan diharapkan Oktober ini tuntas pekerjaan itu," ujar Teguh saat dihubungi, Jumat (4/1/2019).

Baca juga: Kurangi Pencemaran Kali Sentiong, DKI Bangun 10 IPAL Komunal Tahun Ini

IPAL itu nantinya bisa menampung dan mengolah limbah yang dihasilkan 250-300 rumah tangga.

Pembangunan IPAL tersebut menjadi prioritas Pemprov DKI untuk meminimalisasi pencemaran Kali Sentiong, seperti yang terjadi baru-baru ini.

"Sentiong tahun ini harus jalan karena Pak Gubernur sudah meminta, ini menjadi prioritas kita semua," kata dia.

Baca juga: Air Sisa Cucian Laundry dan Cuci Mobil Dibuang ke Kali Sentiong

Teguh menyampaikan, pembangunan 10 IPAL di sepanjang Kali Sentiong merupakan pilot project yang dikerjakan Pemprov DKI.

Nantinya, Pemprov DKI akan membangun IPAL di sekitar sungai dan kali di Jakarta.

"Langkah awal pilot project di Kali Sentiong yang nantinya ke depan di 13 kali (dan) sungai akan kamia bangunkan seperti itu, termasuk juga kawasan-kawasan padat permukiman," ucap Teguh.

Baca juga: Kali Sentiong Tercemar, Warga Dinilai Lebih Suka Pakai Detergen Berbusa Banyak

Kemunculan tumpukan busa tebal berwarna putih yang menutupi permukaan Kali Sentiong atau Kali Item di seberang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, menjadi perbincangan di media sosial pada Selasa (1/1/2019).

Busa itu disebut disebabkan limbah detergen dan limbah rumah tangga yang dibuang langsung ke kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com