Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian "Black Box" Dilanjutkan, Tim Juga Akan Angkut Bagian Tubuh Korban Lion Air

Kompas.com - 08/01/2019, 18:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan TNI AL kembali melanjutkan pencarian black box berisi cockpit voice recorder pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Selasa (8/1/2019).

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, tim pencari juga akan mengangkut bagian tubuh diduga korban apabila ditemukan di area pencarian.

"Kalau memang pas di dasar laut dibuka-buka ada human remain, ya, mungkin sekaligus kami angkat," kata Soerjanto di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Selasa (8/1/2019).

Baca juga: Baterai Black Box Lion Air Hanya 90 Hari, Pencariannya Maksimal hingga 15 Hari ke Depan

Soerjanto menduga, masih ada bagian tubuh korban yang terpendam di dasar laut tertutup serpihan-serpihan bangkai pesawat.

"Karena, kan, terttutup sama serpihan-serpihan itu kemungkinan besar enggak terlihat. Nanti kalau serpihan itu kami buka, kalau di bawah ada bagian-bagian human remain tentu juga nanti kami angkat," ujarnya.

Namun, area pencarian itu kini sudah dibatasi di area seluas 5x5 meter persegi yang diduga menjadi lokasi keberadaan black box berisi CVR pesawat.

Baca juga: Ini Kecanggihan KRI Spica yang Dikerahkan Cari Black Box Lion Air

Beberapa waktu lalu, sejumlah keluarga korban sudah melakukan pencarian secara mandiri ke perairan Karawang.

Perwakilan keluarga korban Engki Bucana mengatakan, keluarga korban berharap bisa membawa bagian tubuh keluarga mereka.

"Walaupun ketemu body parts, terus diidentifikasi di DVI, mereka kan pengin bawa ke kampung secara layak, sehingga kalau ada anak cucunya makamnya di mana ada begitu yang dikasih tahu," ujar Engki selepas pencarian pada Jumat (29/12/2018).

Sementara itu, sebanyak 125 jenazah korban jatuhnya pesawat yang teridentifikasi dari total 189 penumpang dan awak kabin yang menaiki pesawat nahas tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com