Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kenal, Fraksi Nasdem Ogah Pilih Cawagub DKI dari PKS

Kompas.com - 08/01/2019, 21:41 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Jakarta tidak mengenal kandidat wakil gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Bestari Barus mengatakan, fraksinya cenderung tidak akan memilih calon-calon yang tidak dikenal dan diketahui rekam jejaknya.

"Kalau kita enggak kenal, masak kita pilih, kan jadi aneh. Bisa jadi (tidak memilih), masak memilih yang tidak dikenal," ujar Bestari saat dihubungi, Selasa (8/1/2019).

Baca juga: Golkar Bisa Saja Tolak Cawagub DKI dari PKS, jika...

Dari tiga kandidat wagub DKI dari PKS, kata Bestari, Fraksi Nasdem hanya mengenal satu orang, yakni Abdurrahman Suhaimi yang merupakan anggota DPRD DKI. Itu pun tak mengenal dekat.

Sementara dua kandidat lainnya, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, tak dikenal Fraksi Nasdem.

Dibandingkan tiga kandidat tersebut, Bestari menyebut PKS lebih tepat menunjuk kadernya yang lain, yakni Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana, sebagai cawagub DKI.

Baca juga: Besok, PKS dan Gerindra Bertemu Bahas Fit and Proper Test Cawagub DKI

Menurut Bestari, rekam jejak dan kemampuan tiga kandidat wagub yang diusulkan PKS saat ini jauh di bawah Sani, sapaan Triwisaksana.

"Yang paling paham sebetulnya Sani, itu panjang track record-nya di Jakarta. Masak yang diusulkan nanti yang di bawah kualitasnya Sani, berarti kan main-main dalam ngurus Jakarta," kata dia.

Meskipun demikian, Fraksi Nasdem masih menunggu keputusan dua partai pengusung, PKS dan Gerindra, untuk menentukan dua kandidat wagub DKI yang nantinya akan dipilih oleh DPRD DKI.

Baca juga: Agar Tak Ditolak, 3 Kandidat Wagub DKI dari PKS Akan Silaturahmi ke Fraksi di DPRD

Nasdem tidak mau mendahului keputusan dua parpol pengusung.

Bestari menyebut Fraksi Nasdem nantinya tidak ingin salah memilih wagub. Sebab, pemilihan wagub itu akan berdampak kepada nasib Jakarta.

"Kami pada prinsipnya ya kalau (cawagub) enggak benar, sulitlah untuk dipilih, karena tanggung jawabnya kan kepada rakyat. Nanti kalau dia enggak bisa kerja, enggak mampu kerja, malah bikin recok-recok, masyarakat marah kepada kita," ucap Bestari.

Baca juga: Tak Tahu Rekam Jejak Cawagub DKI dari PKS, PDI-P Belum Tentukan Sikap

Adapun tiga kandidat wagub dari PKS saat ini sedang menanti proses fit and proper test yang akan diselenggarakan PKS dan Gerindra.

Nantinya, dua nama dari PKS yang lolos tes tersebut bakal diajukan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies akan menyerahkan dua nama itu ke DPRD dan wagub DKI akan dipilih oleh anggota Dewan melalui rapat paripurna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com