JAKARTA, KOMPAS.com- Sejumlah juru parkir (jukir) mengadu ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (15/1/2019), soal turunnya pendapatan mereka.
Para jukir yang beroperasi di Kelapa Gading itu menjelaskan, turunnya pendapatan mereka disebabkan penerapan aplikasi parkir.
Kamis (17/1/2019) pagi, Kompas.com menemui sejumlah jukir yang beroperasi di sepanjang Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Said (28 tahun), mengakui dirinya ikut mendatangi Balai Kota pada Selasa kemarin. Ia mempersoalkan besaran bagian penghasilan yang menurutnya tidak adil.
"Dulu itu dijanjikannya 40-60, 60 persen untuk tukang parkir, 40 persen untuk UPT. Tapi kenyataannya pas dikasih malah kebalik," kata Said.
Baca juga: Penghasilan Turun, Juru Parkir Mengeluh ke Anies
Ia menyebut, angka tersebut berbeda dengan lahan parkir lain yang juga menerapkan sistem aplikasi parkir. Menurutnya, titik-titik lain tetap memberikan 60 persen uang parkir kepada para jukir.
Ia melanjutkan, sistem aplikasi juga menuntut jukir mendapat Rp 5.000 untuk satu mobil dan Rp 2.000 untuk satu sepeda motor yang parkir.
Padahal, banyak pengguna parkir yang enggan membayar uang sebesar itu lantaran merasa tidak begitu lama memarkirkan kendaraan mereka.
"Kadang orang cuma sebentar saja masa mau ditarikin Rp 5.000? Makanya sering ada yang complain adu mulut. Karena saya sudah setor duluan masa dia enggak bayar," ujar Said.
Baca juga: Aplikasi Jukir Akan Digunakan untuk Tertibkan Parkir Liar di Lapangan Banteng
Konflik antara pengendara dan jukir juga pernah dialami oleh Nova, (24), jukir lainnya. Ia menyebut, tak semua pengendara membolehkan pelat nomor kendaraannya dipotret oleh jukir sebagai bukti adanya kendaraan yang terparkir.
Ia melanjutkan, pemotretan pelat nomor kendaraan juga membuat sulit jukir ketika banyak kendaraan yang terparkir.
"Misalnya kita lagi potret terus ada kendaraan keluar harus lari lagi. Lebih simpel pakai karcis kayak dulu aja sih," ujar Nova.
Kendati demikian, ia merasa aplikasi parkir tidak begitu berpengaruh ke penghasilannya sehari-hari.
"Enaknya sih enggak terlalu bikin ribet sih. Kalau masalah untung enggak untung ya sama-sama untung lah," kata Nova.
Pengakuan para jukir, aplikasi parkir baru diterapkan di sejumlah titik di sepanjang Jalan Boulevard Raya mulai dari Bundaran La Piazza hingga persimpangan Jalan Kelapa Hybrida.
Baca juga: Berkat PNS DKI, Pendapatan Juru Parkir Sekitar Balai Kota Melejit