Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Seorang Pemuda Tewas Dikeroyok 9 Orang di Marunda

Kompas.com - 06/03/2019, 17:59 WIB
Ardito Ramadhan,
Walda Marison,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi membekuk sembilan orang pelaku pengeroyokan yang menewaskan seorang pria bernama Maulana Firdaus di Jalan Arteri Marunda, Minggu (3/3/2019) dini hari lalu.

Maulana merupakan seorang penonton konser musik di Ancol yang hendak pulang ke rumahnya di kawasan Cakung. Berikut rangkaian fakta peristiwa tersebut berdasarkan keterangan polisi yang dirangkum Kompas.com.

1. Memancing korban dengan melempari batu

Saat sedang melintas di Jalan Arteri Marunda, Maulana tiba-tiba dilempari batu oleh orang tak dikenal. Saat itu Maulana hendak pulang menuju rumahnya.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, korban yang berboncengan dengan temannya itu pun berhenti untuk mencari siapa yang melempar batu itu.

Baca juga: 9 Pemuda Keroyok Korban yang Pulang Nonton Konser hingga Tewas

"Saat korban berhenti, ternyata langsung muncul para pelaku ini segerombolan dari tempat yang agak gelap, kemudian langsung menyerang korban dan temannya," kata Budhi dalam konferensi pers, Selasa (5/3/2019).

Seketika, korban dihabisi oleh para pelaku dengan celurit. Warga sekitar pun sempat melihat dan langsung membubarkan pengeroyokan itu.

Korban kemudian dibawa ke rumah sakit. Namun, nyawa korban tak dapat diselamatkan.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menuntun lima pelaku pengeroyokan di bawah  umur ke ruang tahananKOMPAS.com / WALDA MARISON Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menuntun lima pelaku pengeroyokan di bawah umur ke ruang tahanan

2. Lima pelaku masih di bawah umur

Mendapat laporan tersebut, polisi langsung bergerak cepat. Dalam waku kurang dari 24 jam, polisi meringkus sembilan pelaku pengeroyokan yang lima di antaranya masih di bawah umur.

Baca juga: 9 Pengeroyok Maulana Kerap Lempari Pengendara dengan Batu

Sembilan pelaku itu adalah MF (25), TH (15), AS (22) alias Acun, DAS alias Awis (23), KM (18), SAW (16), IR (15), RM (15) dan MF (16).

"Tersangka MF (25) alias Jantuk alias Makati dia aktor intelektual. Sedangkan TH (15) berperan sebagai pembacok korban," terang Budhi.

Kemudian KN berperan menyiapkan celurit untuk aksi pembacokan. Celurit itu nantinya yang akan digunakan TH untuk membacok koraban.

"Kemudian SAW, MF, IR dan AS alias Acun melempari korban dengan menggunakan batu," katanya.

Sementara itu tersangka DAS alias Awis berperan melempar bambu ke arah korban saat korban oleh TH. Terakhir yakni tersangka RM berperan membawa celurit.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menunjukkan barang bukti kasus pengeroyokan dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (5/3/2019).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menunjukkan barang bukti kasus pengeroyokan dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (5/3/2019).

3. Tidak mencuri barang milik korban

Budhi menuturkan, kelompok itu tidak mempunyai niat mencuri barang milik korban. Sebagai bukti, tak ada barang milik korban yang diambil saat kejadian.

"Hanya murni pengeroyokan yang menyebabkan kematian. Mereka memang menunggu di situ, kumpul-kumpul dekat situ. Tempat nongkrong di situ," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com