JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan aplikasi ponsel "Jakarta Aman". Aplikasi ini punya fitur tombol darurat atau panic button yang terintegrasi dengan nomor darurat 112 yang dikelola Pemprov DKI Jakarta.
Direktur PT Indonesia Lebih Aman Muhammad Fardhan selaku pengembang aplikasi bercerita, perancangan aplikasi itu didorong oleh celah sistem keamanan di Indonesia. Ia mencontohkan kasus perampokan Pulomas pada Desember 2016 silam yang menewaskan enam dari 11 penghuni rumah.
Di Pulomas ada hansip, ada satpam, tapi tidak ada warga, tetangga yang tahu hal tersebut. Di sini kami lihat adanya gap, titik lemah dalam sistem keamanan kita," kata Fardhan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Baca juga: Ada Aplikasi Jakarta Aman, Warga Bisa Tekan Panic Button untuk Minta Pertolongan
Fardhan mengatakan, fitur tombol darurat tak hanya menyambungkan pengguna ke 112. Pengguna juga bisa menyiarkan kondisi daruratnya ke pengguna lain yang berada di radius lima kilometer.
Lewat aplikasi ini, pengguna juga bisa melaporkan berbagai kejadian mulai dari kekerasan pada perempuan dan anak, kenakalan, kriminal, darurat medis, hingga ketenteraman dan ketertiban umum.
"Semua user akan diberitahukan, lalu orang-orang yang mendapat indikasi dalam radius tersebut bisa memencet tombol help di mana ia urutan tercepat yang sedang membutuhkan pertolongan tersebut," kata Fardhan.
Selain fitur panic button, aplikasi "Jakarta Aman" juga punya fitur e-Siskamling atau siskamling digital. Dengan fitur ini, warga membuat grup lingkungannya lalu bisa saling mengabarkan dan memberi tahu jika ada tamu yang berkunjung 1x24 jam.
"Dan dalam setiap satu bulan si ketua RT ini bisa tahu tamunya siapa aja yang datang ke rumah ini 1x24 jam. Jadi di sini tercipta tamu harap lapor 1x24 jam itu akhirnya bisa kita laksanakan," ujar Fardhan.
Untuk menggunakan seluruh fitur, pengguna harus mengunggah foto KTP. Fardhan mengatakan kendati namanya "Jakarta Aman", aplikasi itu bisa digunakan oleh warga non-DKI.
Bisa digunakan di seluruh Indonesia
Aplikasi tersebut bahkan bisa diakses di seluruh wilayah Indonesia karena menyimpan semua nomor penting seperti ambulans dan kepolisian di seluruh Indonesia. Pengguna bisa langsung disambungkan ke instansi keamanan dan pemerintahan terdekat dari lokasinya.
"Tapi tombol keamanan hanya bisa dilakukan di daerah DKI Jakarta," kata dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi kerja sama tersebut. Ia menyebut laporan lewat telepon 112 merupakan pendekatan lawas yang perlu diperbarui.
"Yang tidak kalah penting ketika kita lapor lingkungan yang ada di sekitar kita mendapatkan lapooran itu dan bisa langsung bertindak juga sehingga bantuan itu datang dari lingkungan yang dekat kita," ujar Anies.
Anies mengimbau agar semua warga Jakarta dan masyarakat yang beraktivitas di DKI Jakarta mengunduh dan memanfaatkan aplikasi tersebut.