Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Jaya Siapkan Tempat Relokasi PKL di Pasar Induk Kramat Jati

Kompas.com - 27/03/2019, 10:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perumda Pasar Jaya mulai membangun tempat relokasi bagi pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (27/3/2019).

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin menyatakan, tempat usaha tersebut akan menampung sebanyak 150 PKL yang kini berdagang di lingkungan Pasar Induk Kramat Jati.

"Kami manfaatkan lahannya untuk kemudian menampung semua pedagang kaki lima yang saat ini berkeliaran di koridor ini bisa kami tampung," kata Arief kepada wartawan.

Arief menjelaskan, PKL-PKL itu mesti direlokasi di satu tempat karena mengganggu aliran keluar-masuk kendaraan dari dan ke dalam pasar.

Baca juga: Pasar Kramat Jati Telah Direvitalisasi, PKL Diharapkan Tak Ada Lagi di Jalanan

Dari pantauan Kompas.com, PKL tersebut umumnya mendirikan lapak di pinggir bangunan pasar tempat berlalu-lalangnya kendaraan dan komoditas buah dan sayur yang dijual.

"Jadi yang makan harus di kantin-kantin makan, kemudian pedagang-pedagang kecilnya bisa masuk di tempat-tempat yang sudah disediakan. Itu aja prinsipnya," ujar Arief.

Tempat relokasi PKL itu dapat menampung 150 PKL dari sekitar 300 PKL yang berada di lingkungan Pasar Induk Kramat Jati. Tempat tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada akhir tahun.

"Maunya nanti kalau sudah bisa ditampung, tempatnya sudah cukup semua, semua PKL yang ada di dalam (lingkungan pasar) semuanya tertampung," kata Arief.

Ia menyebutkan, penataan tersebut merupakan bagian dari usaha menjadikan Pasar Induk Kramat Jati sebagai pasar percontohan yang berkelas internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com