Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Perawat Tewas karena Diduga Overdosis Obat Anestesi di Bekasi

Kompas.com - 29/03/2019, 06:29 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang perawat Rumah Sakit Adam Talib, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi berinisial AG (21) ditemukan tewas di ruang istirahat perawat, Selasa (26/3/2019) pukul 04.00 WIB.

Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat Iptu Elman mengatakan, awalnya AG beraktivitas seperti biasa melayani pasien di rumah sakit tersebut pada Selasa dini hari.

Saat masuk pergantian jam kerja, AG beristirahat di ruang istirahat perawat. Sedangkan perawat lainnya bekerja seperti biasa.

"Saksi tidak ada curiga, dia (korban) biasa melakukan aktivitas melayani pasien. Nah, di saat tengah malam, dia istirahat di tempat perawat, perawat lain tetap bekerja melayani pasien karena bergantian kan," kata Elman di Mapolsek Cikarang Barat, Kamis (28/3/2019).

Baca juga: Perawat Ditemukan Tewas di Kursi RS dengan Bekas Suntikan di Tangan

Elman menjelaskan, saat AG sedang istirahat, saksi bernama Evi mengecek ruang istirahat perawat itu. Evi melihat AG tergeletak di kursi dan melihat wajah AG berwarna biru.

"Saksi melihat korban tergeletak dalam posisi duduk di kursi, namun badannya di bawah, kemudian saksi mendekati korban dan melihat wajah koban sudah berwarna biru," ujar Elman.

Saksi yang panik pun langsung memanggil temannya bernama I Made untuk mengecek kondisi AG. Saat dicek, AG sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan terdapat sejumlah bekas suntikan di tangan dan kakinya.

Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat, Iptu Elman saat ditemui di Mapolsek Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis (28/3/2019).KOMPAS.com/ DEAN PAHREVI Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat, Iptu Elman saat ditemui di Mapolsek Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis (28/3/2019).

Kedua saksi itu langsung melaporkan hal tersebut ke Polsek Cikarang Barat. Dalam penyelidikan sementara, Elman mengatakan, AG diduga tewas karena menyuntikkan obat anestesi hingga overdosis ke tubuhnya.

Hal itu terlihat dari dua suntikan yang terdapat bekas darah kering AG pada bagian jarum suntik. Dugaan tersebut, dikatakan Elman berdasarkan analisis dokter rumah sakit tersebut. Adapun obat anastesi itu ditemukan di samping jenazah AG di ruang istirahat perawat.

Baca juga: Perawat di Bekasi Diduga Overdosis Obat Anestesi Bekas Pasien

"Cairan ini lebih dari 5 ml bisa membunuh, apalagi dua ini, dengan obat yang berbeda. Ini sisa obat yang tidak digunakan, harusnya kalau bekas pasien itu dibuang sebagai limbah. Tapi ini biasa pihak rumah sakit didata dulu, karena enggak bisa sembarangan buang," tutur Elman.

Adapun jenis obat yang digunakan korban yakni, Fentanyl (Dihydrogenum Citrate) dan Rocum (Rocuronium Bromide). Dua cairan ini disuntikkan sendiri oleh korban ke tubuhnya pada bagian kaki dan tangan.

Disamping jenazah AG juga ditemukan 3 buah jarum suntik, 3 saset alcohol swabs dengan rincian 2 saset sudah digunakan dan 1 saset belum digunakan. Kemudian, 2 ampul Midanest Midazolam 5 mg, 1 botol plakon berisi 25 ml, dan 1 plabot otsu Nacl 10 ml.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com