Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Terbesar Banjir di Jakarta adalah Hilangnya Lahan Basah

Kompas.com - 03/05/2019, 22:07 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar arsitektur perkotaan Institut Teknologi Bandung (ITB) Jehansyah menyebutkan, penyebab utama terjadinya banjir Jakarta adalah hilangnya lahan-lahan basah di Jakarta.

Lahan-lahan basah tersebut antara lain berupa hutan bakau, rawa, persawahan yang kini telah beralih fungsi menjadi permukiman hingga pabrik dan pergudangan.

"Yang setiap tahun terjadi di Jakarta salah satunya disebabkan perubahan morfologi kota yang sudah terakumulasi. Di banyak lokasi, terutama di Jakarta Barat dan Jakarta Utara, lahan-lahan basah telah diurug untuk dibangun permukiman, pabrik, dan pergudangan," kata Jehansyah dalam diskusi 'Bagaimana Mengatasi Banjir Jakarta' di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2019).

Baca juga: Banjir di Jakarta Memakan Korban, 2 Orang Meninggal

Ia mengatakan, lahan-lahan basah di sepanjang bantaran sungai terus diduduki dan dibangun permukiman, baik formal maupun informal.

Konversi lahan basah yang semula berfungsi sebagai area retensi dan serapan air menjadi area perkotaan dibiarkan terus terjadi telah mengakibatkan luapan air yang semakin meningkat setiap musim hujan.

Lahan basah yang harus dimiliki Jakarta minimal 30 persen tetapi Jakarta kini hanya punya 5 persen.

"(Lahan basah) 30 persen dan itu ada di Jakarta Utara dan Barat. Tapi sudah alih fungsi, yang seharusnya 30 (persen) paling sekarang tinggal 5 persen," kata dia.

Menurut dia, hal ini mencerminkan gagalnya tata ruang Jakarta. Rencana tata ruang wilayah (RTRW) Jakarta tidak diterapkan karena kalah dengan kepentingan bisnis. Tak heran jika banyak bangunan didirikan di atas lahan basah.

"Itu tidak disusun berlandaskan akar masalah dan tujuan pembangunan Jakarta secara objektif untuk kepentingan publik. Hampir semua peraturan di Jakarta bersifat tambal sulam karena hanya diatur berdasarkan SK Gubernur yang hanya menguntungkan para pengembang besar," ujar dia.

Baca juga: Antisipasi Banjir di Jakarta Kali Ini Diklaim Lebih Baik dari Tahun Sebelumnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com