Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

213 Unit Hunian di Rusunawa KS Tubun Masih Kosong

Kompas.com - 25/06/2019, 18:15 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 213 unit hunian di Rusunawa KS Tubun, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, masih kosong. Warga masih bisa mendaftar untuk menempati unit rusunawa tersebut.

"Unit kosong yang tersedia sebanyak 213 unit," ujar Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Kelik Indriyanto, Selasa (25/6/2019).

Kelik menjelaskan, Rusunawa KS Tubun memiliki tiga tower dengan total 524 unit hunian tipe 36. Sebanyak 279 warga sudah lolos verifikasi untuk menempati rusunawa tersebut.

Baca juga: Akan Dihuni Agustus, Begini Kondisi Rusunawa KS Tubun

"Sedangkan yang tengah dalam proses verifikasi sebanyak 32 pemohon," kata dia.

Bagi yang ingin menempati unit Rusunawa KS Tubun, lanjut Kelik, warga harus mengisi formulir permohonan dan melampirkan beberapa dokumen, yakni fotokopi KTP, KK, NPWP; surat nikah atau akta nikah; PM1 dari kelurahan setempat yang menerangkan pemohon belum memiliki rumah; slip gaji atau surat keterangan penghasilan bermeterai; pas foto 3x4 sebanyak 4 lembar dan 4x6 sebanyak 1 lembar; dan wajib memiliki rekening Bank DKI.

Formulir permohonan dan syarat dokumen itu ditujukan kepada Kepala UPRS Jatirawasari yang menjadi pengelola Rusunawa KS Tubun.

Rusunawa KS Tubun yang rampung sejak April 2017 direncanakan akan diresmikan dan siap dihuni pada Agustus mendatang. Tarif sewanya Rp 1,5 juta per bulan, belum termasuk biaya pemakaian listrik dan air.

Rusunawa KS Tubun diperuntukkan bagi warga berpenghasilan Rp 4,5 juta-Rp 7 juta per bulan.

Baca juga: Tarif Rusunawa KS Tubun Rp 1,5 Juta, Belum Termasuk Biaya Listrik dan Air

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com