Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Ganjil Genap, Sopir Taksi Online Bakal Beredar di Luar DKI hingga "Ngalong"

Kompas.com - 14/08/2019, 11:11 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aturan pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap yang akan diterapkan di 25 ruas jalan di DKI Jakarta menjadi momok bagi para pengendara mobil, termasuk pengemudi taksi online.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga saat ini belum memutuskan apakah taksi online akan terkena ganjil genap atau tidak.

Meski demikian, sebagian pengemudi taksi online tengah 'bersiap' jika nantinya harus turut terkena kebijakan ini.

Baca juga: Siasat Pengendara Hadapi Ganjil Genap, Kucing-kucingan hingga Bawa 2 Pelat Nomor

Salah satunya adalah Didi Suprianto. Didi saat ini mengendarai mobil dengan pelat nomor genap yang artinya hanya bisa beroperasi pada tanggal genap jika ingin melintas di 25 ruas jalan di Jakarta.

Didi mulai berpikir untuk menyiasati agar tetap bisa mencari nafkah namun tak melanggar aturan.

"Kalau saya pastinya hanya narik kalau lagi tanggal genap tapi dari pagi sampai tengah malam. Nah, di tanggal ganjil saya enggak narik, istirahat di rumah seharian begitu seterusnya," ucap Didi yang bercakap dengan Kompas.com, Selasa (13/8/2019) malam.

Baca juga: Jika Taksi Online Bebas Ganjil Genap, Bakal Ada Pendaftaran Massal ke Taksi Daring

Pria 39 tahun ini termasuk salah satu pengemudi taksi online yang menyetujui adanya kebijakan ganjil genap.

Menurut dia, hal tersebut memang cukup efektif mengurangi kemacetan termasuk mungkin juga polusi.

"Setuju-setuju saja saya selama itu baik. Lagian kalau masalah narik, rezeki kan ada yang ngatur," kata dia diiringi tawa.

Tak senada dengan Didi, pengemudi taksi online lainnya, Rahman Salim, justru keberatan dengan kebijakan ini.

Menurut dia, pasti akan ada pihak yang berbuat curang untuk mengakali agar tetap bisa berkendara saat ganjil maupun genap.

"Ya dulu kan saya baca berita ada yang punya pelat nomor dua, terus yang pelatnya bisa ganti-ganti. Dibatasi gini makin bikin orang buat curang," tutur Rahman.

Jika ganjil genap resmi diterapkan, pria yang berdomisili di Depok ini hanya akan mencari penumpang di area Depok saat mobilnya tak bisa beroperasi di Jakarta pada tanggal tertentu.

Baca juga: Organda: Kalau Tak Mau Kena Ganjil Genap, Taksi Online Harus Pakai Pelat Kuning

Rahman saat ini mengendarai mobil dengan pelat nomor ganjil sehingga tak bisa beroperasi pada tanggal ganjil.

"Ya sudah mutar-mutar di Depok saja. Berarti kalau ada yang ngorder ke Jakarta enggak bisa diambil," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com