Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klarifikasi SMK di Bekasi soal Muridnya Dikeroyok Siswi Senior

Kompas.com - 22/08/2019, 20:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebuah SMK swasta di Bekasi Timur, Jawa Barat, yang siswinya, GL (15) dikeroyok senior akhirnya buka suara. Suroto Budiyanto, wali kelas GL hadir di Mapolres Metro Bekasi Kota mewakili sekolahnya dalam agenda konferensi pers, Kamis (22/8/2019).

Kepada awak media, Suroto mengaku, pihak sekolah mulanya tak tahu-menahu insiden pengeroyokan yang melibatkan D alumnus SMK tersebut; A kakak kelas korban di SMK itu; dan P kawan D yang tidak satu almamater.

"Kami enggak tahu karena di luar sekolah kejadiannya. Jadi, kami sedang mempersiapkan HUT RI, kan jam 12.30 (siswa-siswi) sudah pada pulang. Kami sama OSIS mau menyiapkan perlombaan. Kan mereka (siswa-siswi) sudah pada pulang, ya kami enggak tahu tuh," ungkap Suroto.

Baca juga: Orangtua Pelaku Pengeroyokan Siswi di Bekasi Keberatan Putrinya Ditangkap Polisi

Pihak sekolah juga tak tahu jika GL jadi korban pengeroyokan. Pasalnya, orangtua GL, yang mulanya juga tidak tahu putrinya dikeroyok, meminta izin putrinya tak masuk sekolah dengan alasan sakit.

Baru hari Senin lalu, orangtua GL yang baru mengetahui insiden itu dari video yang beredar, datang ke sekolah untuk meminta keterangan.

Secara khusus, Suroto menyebut bahwa A (15), salah satu pelaku yang saat ini masih bersekolah di SMK tersebut tak pernah masuk daftar hitam karena perbuatannya. Namun, ia menyatakan bahwa sekolah akan menindak tegas.

"Kami akan selalu memberikan pembinaanlah kepada anak-anak yang lain agar tidak terjadi seperti ini, sekaligus memberikan sanksi bagi yang melanggar peraturan di sekolah," kata Suroto.

"Mungkin sanksinya, ya dikeluarkan, dikembalikan ke orangtuanya. Mungkin ya (jika) mereka (korban dan pelaku) sudah enggak nyaman, kalau misalnya tidak bisa diatur guru," kata Suroto.

Baca juga: Pengeroyokan Siswi di Bekasi oleh Alumnus, Dituduh Merusak Rumah Tangga dan Terus Diteror

Sebelumnya diberitakan, pelajar kelas X salah satu SMK di Bekasi Timur berinisial GL (16) jadi korban pengeroyokan yang terjadi Rabu pekan lalu.

GL yang baru sebulan duduk di bangku SMK dikeroyok tiga pelaku yang usianya sedikit lebih tua darinya di sebuah taman tak jauh dari kompleks sekolah.

GL dijambak, dicekik, dan dilucuti kerudungnya, sebelum kemudian ditendang, dipukul, dan ditampar menggunakan sandal berulang kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com