JAKARTA, KOMPAS.com - Gedung Eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat masih dipenuhi oleh pencari suaka hingga Senin (2/9/2019). Mereka menolak untuk dipindahkan karena khawatir akan kesejahteraan di masa yang akan datang.
"Dikasih buat keluarga sejuta tiga ratus. Dari sana cari rumah sendiri. Kan itu enggak cukup," tutur Muhammad Hanif, salah satu pencari suaka asal Pakistan.
Hanif menambahkan, dibandingkan dengan bantuan dana, para pencari suaka lebih memilih untuk mendapat jaminan akan makanan dan tempat tinggal yang memadai.
"Sewa rumah untuk kami, sehari tiga kali kasih makan, sama jamin kesehatan kami. Ini uang untuk sebulan doang, bulan depan siapa yang bantuin kita."
Baca juga: Pemprov DKI Masih Beri Pasokan Air dan Listrik untuk Pencari Suaka, Makanan dari UNHCR
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membatasi masa penampungan di gedung Eks Kodim hanya sampai 31 Agustus 2019 lalu.
Pemindahan pencari suaka dilakukan secara bertahap. Pencari suaka yang masih bertahan di Kalideres sudah dua hari tidak mendapat bantuan.
"Lampu juga sudah dua hari enggak ada, dimatiin juga," ujar Hanif.
Sejak siang tadi, pihak United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) melakukan dialog dengan para pencari suaka untuk pendataan. Pendataan dilakukan untuk memudahkan proses pemberian bantuan dan pemindahan.
Baca juga: Belum Seluruhnya Dipindahkan, 300 Pencari Suaka Masih Tinggal di Kalideres
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.